Jumat 10 Jul 2020 04:21 WIB

Kisah Mualaf Huda Dodge: Aku Sedih tak Lahir Sebagai Muslim

Huda Dodge menemukan jawaban banyak pertanyaan yang ia pendam dalam Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Kisah Mualaf Huda Dodge: Aku Sedih tak Lahir Sebagai Muslim
Foto:

Semua ilmu maupun informasi yang didapat tidak dirasa membingungkan. Semuanya serba natural. Ia menyebut dari semua pencarian yang ia lakukan, kini ia menemukan tempat untuk melabuhkan imannya.

Pendalaman pemahaman akan Islam terus ia lakukan meski harus kembali ke rumah saat libur musim panas tiba. Beberapa buku dari perpustakaan ia bawa pulang. Tak jarang ia menyelipkan beberapa informasi dan pengetahuannya tentang Islam dalam percakapannya dengan keluarga.

Saat libur musim panas berakhir dan ia harus kembali ke kampus, ia menghubungi masjid terdekat di barat daya Portlandia. Ia meminta kontak seorang Muslimah yang bisa dijadikan teman berbicara. Tak lama, ia dikenalkan pada seorang Muslimah Amerika.

Dalam pertemuan dan percakapan mereka, Muslimah ini menangkap jika Huda Dodge telah 100 persen percaya Islam. Ia siap menjadi seorang Muslim. Hingga akhirnya ia diundang mengikuti kegiatan akikah dimana saat itu berkumpul banyak Muslimah yang mau menunjukkan cara Muslim beribadah.

Di malam yang sama, di hadapan beberapa Muslimah, Huda Dodge mengucapkan syahadat. Di malam yang sama, ia merasa seperti terlahir kembali.

"Ketika aku mengingat kembali kenangan itu, aku tidak bisa menahan diri untuk mengucap Subhanallah, dan berterima kasih kepada Allah SWT yang mengantarkan aku pada titik ini. Tapi di sisi lain, aku juga merasa sedih karena tidak terlahir dalam Islam dan menjadi Muslim sepanjang hidup," kata dia.

Setelahnya, Huda Dodge tetap tinggal di asrama milik kampus, meski jauh dan terisolasi dari komunitas Muslim. Selain itu, meski telah mengubah caranya dalam berpakaian, lebih sopan, tapi ia merasa belum siap menggunakan hijab.

Enam bulan berselang, ia menjalani Ramadhan pertamanya. Di hari pertama bulan suci ini, ia seperti memiliki kekuatan menggunakan hijab dan mengikuti perkuliahan seperti biasa. Ramadhan seperti membantunya merasa lebih kuat dan bangga menjadi Muslim.

Perihal keluarga, Huda Dodge telah memberitahu mereka sehari setelah mengucapkan syahadat. Mereka merasa cepat atau lambat hal itu akan terjadi, mengingat tingkah laku dan perkataannya saat libur musim panas sebelumnya.

Mereka menerima keputusannya menjadi Muslim dengan baik. Namun, kekhawatiran jika sang anak akan dikucilkan dari masyarakat, setelah ia menggunakan hijab, tak bisa dipungkiri hadir dalam benak keluarga. Meski demikian, mereka mendukung apa pun keputusan yang diambil Huda Dodge.

 

Setahun berselang, Huda Dodge menikah dengan Faris. Meski orang tua sempat menentang, mereka menilai ia masih terlalu muda, namun hubungan mereka tetap terjalin dengan baik. Huda Dodge juga masih aktif dalam usaha meraih pendidikan dan cita-citanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement