Rabu 24 Jun 2020 17:07 WIB

Curhatan Sekjen Liga Dunia Islam Soal Dihujat Bela Yahudi

Sekjen Liga Dunia Islam tetap kokoh akan menentang anti-Yahudi.

Rep: Kiki Sakinah/ Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nashih Nashrullah
Sekjen Liga Dunia Islam Muhammad bin Abdul Karim Al Issa menegaskan  tetap kokoh akan menentang anti-Yahudi.
Foto:

photo
Delegasi Muslim dari Liga Muslim Dunia mengunjungi kamp konsentrasi Yahudi, Auschwitz bersama dengan kelompok Yahudi di Oswiecim, Polandia, Kamis (23/1). - (American Jewish Committee via AP)

Sebelumnya dalam konferensi Yahudi di Amerika Serikat, melalui konferensi video di Makkah pada 9 Juni 2020 lalu, Al-Issa menegaskan kembali komitmennya untuk memberikan dukungan dalam solidaritas melawan anti-Semitisme. 

Al-Issa juga mengulangi pernyataan yang ia buat ketika dia mengunjungi kamp kematian Nazi Jerman Auschwitz-Birkenau pada awal tahun ini. Pernyataan itu berbunyi, "Tidak pernah lagi melakukan kekejaman. yang terjadi di sana. Bukan untuk orang Yahudi. Bukan untuk Muslim. Bukan untuk orang Kristen. Bukan untuk orang lain, insya Allah." 

Al-Issa mengaku terinspirasi melihat nilai-nilai dan posisi yang mereka nyatakan itu begitu disambut di seluruh dunia Muslim. Baginya, hal itu mewakili kewajiban moral dan spiritualnya sebagai pemimpin agama, dan berasal dari nilai Islam yang sebenarnya. 

Dia menyebut pengjangkauannya tersebut konsisten dengan Piagam Makkah, dan didukung  keanggotaan dari Liga Dunia Islam. 

"Saya telah menerima pesan solidaritas dari ribuan mufti, cendekiawan dan pemikir Muslim. Sangat mengharukan untuk diingatkan akan jaringan global para advokat yang mewakili nilai-nilai sejati agama kita, dan mencocokkan kata-kata Piagam Makkah dengan perbuatan. Dan itu adalah bukti upaya kami untuk menyebarkan kesadaran dan ajaran Islam yang sebenarnya," ujarnya.

Namun begitu, Al-Issa menyayangkan adanya hujatan dalam masyarakat atas langkahnya memberikan dukungan secara moril kepada kaum Yahudi. 

Menurutnya, kelompok terisolasi dengan sedikit pengaruh atau bobot, bertekad untuk berteriak paling keras dari saluran sinisme melalui media sosial. Mereka berpendapat bahwa toleransi adalah pelanggaran, dan kekerasan adalah kebajikan.

"Kita tahu siapa orang-orang ini, dan ideologi apa yang membimbing mereka. Ini adalah satu lawan dari makna Islam yang sebenarnya. Dan kita tahu siapa yang mendukung mereka dengan dukungan politik dan keuangan yang besar, bertekad tidak hanya untuk mempromosikan anti-Semitisme tetapi juga untuk merusak pemahaman Islam. Saya tidak akan menyebut nama mereka, karena mereka menerima pujian karena mendukung kebencian," tuturnya.  

Al-Issa menunjuk pada sejumlah tanggapan di media sosial Twitter dan Facebook atas langkahnya merangkul orang-orang Yahudi, Kristen, dan kaum penganut agama lainnya. 

photo
Tahun Baru Yahudi, Rosh Hashanah - (allthatisinteresting.com)

Dia mengaku sakit hati dengan tingkat kebencian dan permusuhan, terutama dari orang yang secara keliru mengklaim semacam mandat Islam.

Menurutnya, suara-suara tu mewakili sebagian kecil dari dunia Muslim. Tetapi, media beritaka mereka bersikeras menyebarkan klip video dengan gambar kebencian dan permusuhan, dan menyebarkannya melalui media sosial melalui akun terverifikasi. 

Dia menyebut itu juga mengindoktrinasi anak-anak dengan pandangan terbelakang. Al-Issa juga menyebut Twitter dan Facebook memberi mereka platform internasional untuk menyebarkan kebencian dan hasutan terhadap orang-orang Yahudi, lantaran akun-akun tersebut tetap aktif.

"Pinggiran radikal ini telah menyerang saya karena membela Semitisme, karena mengunjungi Auschwitz dan menyebut orang Yahudi 'saudara-saudara saya'. Mereka telah mencoba menjual kebohongan mereka kepada orang-orang biasa di dunia Muslim. Untungnya, mereka telah gagal total dan berulang kali," ujarnya.

Al-Issa mengatakan, Liga Islam Dunia memiliki bobot yang jauh lebih besar daripada teriakan para ekstremis. Menurutnya, mereka juga mendapat dukungan dari ribuan ulama dan mufti di seluruh umat, yang berkumpul tahun lalu untuk mengadopsi Piagam Makkah.

Piagam tersebut disebut mewakili semua aliran pemikiran Islam. Pasalnya, mereka datang dari setiap sekte, termasuk Sunni, Syiah, Druze dan lainnya. 

Mereka melakukan perjalanan dari setiap negara Muslim, serta negara yang memiliki minoritas Muslim. Karena itulah, Al-Issa menegaskan bahwa MWL dan komunitas Muslim bertekad untuk menyebarkan pesan Islam yang sebenarnya, yakni perdamaian, toleransi dan cinta.

 

"Kami akan berdiri teguh dengan saudara-saudara kami dari agama Yahudi, Kristen dan lainnya untuk mempertahankan nilai-nilai kami bersama, bekerja sama dalam melayani kemanusiaan, menyebarkan perdamaian dan kerukunan di antara semua, dan memerangi semua bentuk kebencian, termasuk Islamofobia dan anti-Semitisme. Ini adalah prinsip kami yang tak tergoyahkan, dan kami akan setia pada mereka dengan bangga," tambahnya.

 

Sumber: https://www.arabnews.com/node/1692886

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement