REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menjelaskan beberapa hal harus diperhatikan dalam pembukaan kembali pesantren. Hal ini harus dipenuhi agar anak yang belajar di pesantren terjaga kesehatannya dan aman dari Covid-19.
Pertama, harus diperhatikan jumlah kasus Covid-19 turun terus minimal selama dua pekan. "Jumlah kasus turun secara signifikan, dan kawasan pesantren adalah zona hijau," kata Bintang, dalam Rakornas Daring Kesiapan Pesantren dan Satuan Pendidikan Keagamaan Berbasis Asrama dalam Penerapan New Normal, Kamis (11/6).
Selanjutnya, ia mengatakan, anak harus disiapkan ketika kembali lagi ke pesantren atau asrama. Orang tua khususnya harus memastikan bahwa anak mendapatkan perlindungan terhadap dirinya sendiri sebelum mereka kembali ke pesantren.
Tidak hanya dari anak, ia menambahkan, pesantren harus siap. Bintang mengatakan, perlindungan di pesantren mencakup sejak anak keluar rumah menuju pesantren, selama mereka belajar, hingga kembali pulang ke rumah.
"Nah, protokol setiap tahapan tersebut harus dibuat rinci dan mudah dimengerti oleh semua warga pesantren. Protokol kesehatan di pesantren harus benar-benar disipakan dan diawasi dengan ketat," kata Bintang.
Ia mengatakan peran wali santri di pesantren menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan anak. Sebab, mereka berperan sebagai pengganti orang tua dan harus lebih ketat dengan anak yang berada di lingkungan pesantren.
"Harapan saya, semoga setiap kegiatan yang berjalan di lingkungan pesantren, baik itu proses kegiatan belajar mengajar, sesuai dengan anjuran pemerintah dengan tetap memprioritaskan kepetningan anak," kata dia menegaskan.