REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON – Setelah lebih dari dua bulan ditutup, masjid-masjid di seluruh dunia perlahan kembali hidup. Masjid Kilbirnie di Wellington, Selandia Baru, adalah salah satu masjid lokal yang mengurangi jamaah untuk berkumpul sholat berjamaah harian maupun Jumatan setiap pekan.
"Kami perlahan kembali normal. Tapi itu tidak sepenuhnya normal, karena masih ada batasan jumlah dan protokol kesehatan kita harus patuhi, "kata Presiden Asosiasi Muslim Internasional Selandia Baru, Tahir Nawaz, sebagaimana dilansir di aboutislam.net, Senin (1/6).
Perdana Menteri Jacinda Ardern sebelumnya mengumumkan bahwa jumlah orang yang diizinkan menghadiri pertemuan akan meningkat dari 10 menjadi 100 di bawah tingkat siaga 2.
Namun, Nawaz mengatakan Masjid Kilbirnie masih memilih untuk menahan pembukaan secara penuh. Meskipun masjid bisa melayani 100 jamaah dengan jarak dua meter, Masjid Kilbirnie hanya mengizinkan kelompok-kelompok kecil untuk sholat lima waktu.
Alih-alih satu sesi sholat Jumat, masjid kini juga membagi ini menjadi dua sesi yang lebih kecil. "Kami selalu ingin mematuhi apa pun peraturannya," kata Nawaz.
Secara terpisah, sejumlah negara telah melonggarkan tempat ibadah untuk menggelar aktivitas keagamaan . Di Yordania, pemerintah setempat memperingatkan publik seiring dibukanya kembali masjid-masjid di tengah wabah virus corona (Covid-19). Kementerian Awqaf Yordania telah mendesak pemerintah setempat untuk mengikuti tindakan pencegahan kesehatan saat masjid dibuka kembali.
Kantor berita negara Petra melaporkan, dilansir di Arab News, Selasa (2/6), bahwa pemerintah Yordania mengeluarkan surat edaran yang menguraikan tentang sejumlah tindakan pencegahan yang diperlukan begitu masjid dibuka kembali pada Jumat (5/6) mendatang. Imbauan itu mencakup prosedur sanitasi, aturan jarak fisik, dan alat pelindung wajib bagi jamaah.