REPUBLIKA.CO.ID, DOHA — Tiga diplomat Qatari Amiri Diwan—badan pemerintahan tertinggi Qatar—tewas dalam kecelakaan mobil di dekat resor Laut Merah Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Ahad (12/10/2025). Sementara itu, dua staf lainnya dilaporkan terluka.
Pihak Kedutaan Besar mengidentifikasi para korban sebagai Sheikh Saud bin Thamer Al Thani, Abdullah Ghanim Al-Khayareen, dan Hassan Jaber Al-Jaber. Dua orang lainnya terluka dalam kecelakaan tersebut, termasuk Abdullah Issa Al-Kuwari dan Mohammed Abdelaziz Al-Boainin, yang menerima perawatan medis di Rumah Sakit Internasional Sharm El-Sheikh, seperti dilansir dari Doha News.
Para pegawai senior itu dilaporkan merupakan bagian dari tim mediator Qatar dalam upaya mengamankan kesepakatan gencatan senjata antara kelompok perlawanan Palestina Hamas dengan penjajah Israel.
Kedutaan menyampaikan duka cita yang mendalam atas kehilangan tersebut. Pihak Qatar mengonfirmasi bahwa korban luka dan jenazah korban akan dipulangkan ke Doha pada Ahad. Sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa mobil yang membawa diplomat Qatar terbalik di tikungan jalan sekitar 50 kilometer (31 mil) dari kota tersebut.
Insiden tragis ini terjadi hanya beberapa hari setelah delegasi Qatar, bersama dengan pejabat dari Mesir dan Turki, berpartisipasi dalam negosiasi tidak langsung yang intensif di Sharm el-Sheikh yang menghasilkan kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai fase pertama rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza.
Sharm el Sheikh dijadwalkan menjadi tuan rumah KTT global pada Senin yang bertujuan untuk menyelesaikan kesepakatan dan mengamankan dukungan internasional. Kehadiran delegasi Qatar menggarisbawahi peran sentral mereka dalam proses mediasi yang sulit.
Qatar telah berperan sebagai mediator penting dalam perang dan genosida Israel di Gaza. Negeri teluk itu bahkan bertindak sebagai saluran utama komunikasi terkait pembebasan tawanan dan perundingan gencatan senjata. Peran diplomatik berisiko tinggi ini membutuhkan koordinasi yang erat dengan Amerika Serikat, Mesir, dan Turki, serta keterlibatan tidak langsung dengan pejabat Israel dan Hamas.
Three Qatari #diplomats died in a tragic car #accident in #sharmelsheikh while on official duty, #Qatar's Embassy in #Egypt confirmed. Two others were injured. https://t.co/ymPaDqKJ98
— Doha News (@dohanews) October 12, 2025
Kematian anggota Amiri Diwan, badan administratif dan kedaulatan resmi Qatar, di dekat KTT perdamaian tersebut, menimbulkan kekhawatiran yang signifikan, meskipun belum terkonfirmasi apa sebenarnya penyebab kematian tersebut.
Lokasi dan waktu—tepat sebelum penandatanganan resmi—menempatkan insiden tersebut dalam lingkungan diplomatik yang bertensi tinggi. Israel sebelumnya telah mengebom Qatar pada 9 September. Mereka menargetkan delegasi politik utama Hamas saat mempelajari proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Amerika Serikat. Delegasi tersebut selamat, tetapi putra pemimpin Hamas, Khalil al-Hayya, syahid, bersama beberapa orang lainnya, termasuk personel keamanan Qatar.