REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Saadi mengatakan, Kemenag siap memfasilitasi usulan yang menginginkan adanya penyatuan kalender Hijriyah. Dengan begitu, penentuan tanggal awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha dapat dilakukan secara serentak.
"Kami seizin Bapak Menteri Agama, menyambut gembira usulan tersebut," kata Zainut dalam telekonferensi sidang isbat penentuan 1 Syawal 1441 Hijriyah di Jakarta, Jumat (22/5).
Menurut dia, ada kehendak yang mengemuka agar hari besar Islam diselenggarakan secara bersama-sama. Wamenag mengatakan usulan tersebut perlu ditindaklanjuti dengan pertemuan dengan agenda menyatukan kalender Hijriyah.
"Seizin Menag, kami mendukung Majelis Ulama Indonesia bersama ormas-ormas Islam lain untuk menyelenggarakan pertemuan pakar membahas penyatuan kalender Hijriyah," kata dia.
Zainut mengatakan terdapat dua hal mendasar untuk menyatukan kalender Hijriyah di Indonesia, yaitu pertama terkait kriteria posisi hilal atau bulan muda.
Kedua, soal pihak mana yang mendapat otoritas isbat untuk penentuan suatu petang sudah masuk bulan baru atau belum."Kami akan mendukung. Mudah-mudahan kita bisa sepakat sehingga bisa menyelenggarakan puasa, Idul Fitri dan Idul Adha bersama-sama,"kata dia.