Rabu 13 May 2020 19:51 WIB

RMI PBNU akan Beri Guru Ngaji 'Kado Lebaran'

Guru ngaji akan mendapatkan kado lebaran dair RMI PBNU.

Rep: Rizky Suryarandika./ Red: Muhammad Hafil
RMI PBNU akan Beri Guru Ngaji 'Kado Lebaran'. Foto: Guru mengaji (ilustrasi)
RMI PBNU akan Beri Guru Ngaji 'Kado Lebaran'. Foto: Guru mengaji (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU Abdul Ghaffar Rozin mengungkapkan bahwa pihaknya akan membuat program kado lebaran Untuk guru ngaji. Dia mengatakan, hal tersebut dilakukan menyusul dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian masyarakat.

"Karena itu, RMI NU membuat Program Kado Lebaran Untuk Guru Ngaji Tercinta ini ingin menjangkau para guru Ngaji yang terdampak namun sampai saat ini belum mendapatkan bantuan dari pihak manapun," kata Abdul Ghaffar Rozin dalam keterangan di Jakarta, Rabu (13/5).

Baca Juga

Dia menjelaskan, ada tiga ketentuan bagi guru ngaji untuk mendapatkan kado lebaran tersebut. Pertama, penerima merupakan guru ngaji. Kedua, penerima bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ketiga, penerima belum mendapatkan bantuan.

Abdul Ghaffar Rozin alias Gus Rozin mengatakan, RMI NU bersama dengan para kiai, pengasuh pesantren dan bu Nyai Nusantara terus menggaungkan dan menyukseskan program tersebut. Dia mengungkapkan bahwa program juga mendapatkan sambutan luar biasa dari publik, para kiai, pengasuh pesantren dan influencer.

Dia mengungkapkan, program kado lebaran Untuk guru ngaji ditargetkan mencapai 5.000 paket. Ribuan paket itu rencananya akan didistribusikan kepada guru-guru ngaji, marbot masjid dan ustadz pesantren se-nusantara, terutama daerah-daerah zona merah.

Sebelumnya, program diadakan mengingat pandemi covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia, memberikan dampak serius bagi kehidupan manusia. Bukan saja banyaknya korban yang meninggal, tetapi juga memberikan dampak terhadap perekonomian negara.

Akibat kebijakan dan seruan untuk melakukan pembatasan fisik dan sosial, roda ekonomi berjalan lambat. Banyak rakyat yang semakin terperosok ke jurang kemiskinan, dan menjerit kelaparan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement