REPUBLIKA.CO.ID, MADURA, Rumah Zakat - Saat kulit orang tua mulai keriput dan fisik melemah, sudah kewajiban seorang anak menjaga dan merawat orang tuanya. Namun, tidak sedikit anak atau keluarga yang enggan merawat orang tuanya. Seharusnya, ketika orang tua telah memasuki usia senja bisa menikmati hidup dengan nyaman. Berbeda dengan kenyataannya, beberapa orang tua yang usianya memasuki senja malah hidup sendiri, jauh dari anak-anaknya.
Kondisi seperti inilah yang dialami mbah Supari, lelaki tua asal Pamekasan, Madura yang hidup sendiri seorang diri. Sebenarnya mbah Supari memiliki rumah akan tetapi karena seorang anak angkat yang tidak memiliki rasa balas budi terhadap orang tua, malah dengan teganya memindahkan mbah Supari dari rumahnya sendiri ke sebuah sebuah rumah petak ukuran 2 x 3 meter.
Pasrah dengan konsisi saat ini mbah Supari yang sudah berusia senja (89 th) dalam keseharian berprofesi sebagai tukang tambal ban dengan penghasilan yang tidak pasti setiap harinya. Rumah Zakat pada Sabtu sore (2/4) menghampiri rumah mbah Supari dalam rangka menyalurkan paket BBP, terlihat wajah sumringah beliau saat menerimanya. “Terima kasih Rumah Zakat semoga Allah yang membalasnya,” ucap mbah Supari.
Sedikit kebahagian yang diberikan kepada mbah Supari semoga bisa memberikan semangat dan kesabaran kepada mbah Supari dalam menjalani hari-hari berikutnya.