REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah masa pandemi Covid-19, lembaga filantropi Dompet Dhuafa memfokuskan bantuan wakaf yang diterima untuk membangun RS Kontener. Pembangunannya dilakukan di dua lokasi, yakni RS Rumah Sehat Terpadu di Parung, Bogor dan RS Kartika Pulomas.
General Manager Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Dian Mulyadi, mengatakan penerimaan wakaf merupakan kanal tersendiri yang memiliki tren khusus. Total penerimaannya pun mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu.
"Secara akumulasi, penghimpunan kanal wakaf hingga hari ini mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhannya juga cukup baik di atas rata-rata tahun lalu," ucap Dian Mulyadi saat dihubungi Republika, Senin (4/5).
Perihal animo masyarakat dalam mengalokasikan dananya untuk wakaf utamanya di masa pandemi ini disebut cukup bagus. Sebagian besar donatur melihat kondisi ini menjadi kesempatan terbaik untuk berbagi terhadap sesama di bulan mulia.
Untuk wilayah dengan penerimaan wakaf terbesar, ia menyebut masih sama dengan sebelumnya. DKI Jakarta menjadi wilayah dominan dalam penghimpunan secara nasional.
"Target utama kami adalah pendirian RS Kontener dan pengadaan ventilator sebagai kebutuhan utama dimasa pandemi. Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi outbreak kasus Covid-19," ujar General Manager Corporate Secretary Dompet Dhuafa ini.
Dalam situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat ini, Dompet Dhuafa berusaha memaksimalkan semua kanal komunikasi digital dan mengganti kegiatan offline atau luring menjadi kegiatan online atau daring. Hal ini juga disebut menjadi terobosan yang cukup bagus dalam performa penghimpunan.
Terkait manfaat yang sudah diterima masyarakat dengan bantuan wakaf dari Dompet Dhuafa, Dian mencontohkan program sekolah SMART. Setiap tahunnya, program ini menerima tidak kurang dari 40 anak dhuafa yang mendapat beasiswa. Saat ini sudah mencapai angkatan ke-18.
Sebelumnya, lima kontainer rumah sakit telah sampai di Stasiun Kampung Bandan, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (24/4). Kontainer tersebut nantinya akan dijadikan ruang rawat pasien Covid-19 yang akan dipasang di rumah sakit milik Dompet Dhuafa.
Kontainer ini memiliki ukuran 10 m X 4 m dan didesain memuat dua ruang atau petak, lengkap dengan jendela dan pendingin ruangan. Dompet Dhuafa menargetkan jumlah RS Kontainer sebanyak 10 kontainer. Namun untuk sementara waktu akan dioptimalkan terlebih dahulu sebanyak lima buah.
Alasan Dompet Dhuafa menggunakan konsep kontainer, karena RS Container lebih tahan terhadap bencana. Selain itu pembuatannya lebih cepat dan sesuai standar fasilitas kesehatan yang berkelanjutan.
"Rumah sakit Kontainer akan difungsikan sebagai ruang isolasi, bersifat portable dan ramah lingkungan," ucap Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, drg. Imam Rulyawan.
Selain akan digunakan sebagai ruang rawat, RS Kontainer juga akan difungsikan sebagai laboratorium. Laboratorium tersebut nantinya akan bisa melayani rata-rata 300 pemeriksaan Polymerase chain reaction (PCR) tes setiap hari.