REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG— Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang membagikan sebanyak 2 ton beras kepada warga terdampak covid-19 di Kota Padang Panjang, Sumatra Barat.
Direktur Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang, Fauziah Fauzan El Muhammady, mengatakan dua ton beras ini dibagikan masing-masing 5 kilogram kepada 400 Kepala Keluarga (KK) yang belum mendapat bantuan dari pemerintah atau pihak manapun terdampak Covid-19 di Sumbar.
"Ini yang kita bantu adalah warga yang belum mendapatkan bantuan. Dan ini baru tahap pertama," kata Fauziah, Rabu (22/4).
Beras ini dibagikan secara teratur dan memperhatikan sosial distancing di depan Museum Rahmah El Yunusiyyah di Jalan Hamid Hakim Padang Panjang.
Mayoritas 400 KK yang mendapat bantuan dari Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang ini adalah warga yang berada di sekitar pondok pesantren putri pertama di Asia tersebut.
Fauziah menjelaskan penggalangan dana hingga penyerahan bantuan beras ini dikelola Diniyyah Care. Diniyyah Care merupakan sebuah divisi di Perguruan Diniyyah Putri yang bergerak di bidang sosial.
Diniyyah Care, kata Fauziah, menghimpun dana bantuan ini selama kurang lebih tiga pekan. Dana yang terkumpul di tahap awal ini sebanyak Rp 25 juta.
Fauziah berharap ke depan dapat kembali menyalurkan bantuan lagi kepada warga sampai situasi perekonomian masyarakat kembali stabil.
"Semoga akan segera tersalurkan bantuan tahap kedua, tahap ketiga dan seterusnya," ucap Fauziah.
Direktur Diniyyah Care, Romi Irwanto, menambahkan pemberian bantuan berupa beras ini sebagai wujud kepedulian pondok pesantren kepada warga sekitar.
Pihaknya, kata Romi, masih terus menghimpun dana dari para donatur dan Hamba Allah.
Romi menyebut Diniyyah Care telah mendirikan posko bantuan yang nantinya juga akan digunakan untuk menyediakan paker berbuka puasa selama Ramadhan. "Nanti kita juga akan menyediakan paket berbuka gratis untuk masyarakat," ujar Romi.