REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh Ustadz Bobby Herwibowo
Salah satu hikmah dari social distancing sebab covid-19 adalah kita punya banyak waktu untuk ibadah kepada Allah Ta’ala. Inilah hikmah terbesar buat saya dan mungkin juga Anda. Shalat bisa berjamaah bersama keluarga, waktu dan khusyuk menunaikannya.
Saat saya lihat kalender, rupanya besok adalah tanggal 1 sya'ban dan menjadi sunnah dari Rasulullah bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam melakukan puasa selama satu bulan penuh kecuali hanya beberapa hari saja.
Ini menginspirasi kita bahwa Alhamdulillah kita bisa melakukan puasa syaban dalam kondisi sosial distancing seperti ini. Itu menjadi satu hikmah mudah-mudahan kita bisa melakukan shaum Sya'ban selama satu bulan penuh demi menyambut bulan Ramadhan.
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menyampaikan,
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menjadi keberkahan bagi kita, karena mumpung #dirumahaja dan kita memperbanyak ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan satu ibadah sunnah yang keutamaannya adalah kita kan mendapatkan kecintaan AllahSubhanahu wa Ta'ala.
Apabila Allah cinta pada kita, Allah bilang Aku akan menjadi pendengarannya ketika dia mendengar. Aku menjadi penglihatannya ketika dia memandang. Aku akan jadi kedua tangannya ketika dia menggenggam, dan Aku akan menjadi kakinya ketika ia berjalan.
Jika dia meminta pasti Aku akan berikan. Kalau dia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindungi.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman:
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ
"Siapa yang memusuhi wali-Ku maka sesungguhnya Aku telah menyatakan perang terhadapnya. Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan senantiasa seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan Sunah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepada-Ku pasti Aku akan memberinya, dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Al-Bukhari)
Perlu digarisbawahi bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, kalau ia memohon perlindungan pasti Aku akan melindungi”. Maka mumpung kita menjalankan ibadah hebat puasa sunnah Sya’ban ini mintalah perlindungan pada AllahSubhanahu wa Ta'ala dari virus corona yang semakin gila dan mengganas.Memohon perlindungan juga dari Nya untuk diri, keluarga dan semua orang yang kita cintai.
Hikmah kedua dari puasa Sya'ban selama satu bulan penuh adalah puasa itu akan mengurangi daya konsumsi kita. Seharusnya kita makan tiga kali sehari, kita hanya perlu makan dua kali sehari saja atau sebagian orang hanya makan sekali saja saat berbuka, sementara sahur hanya dengan minum air.
Sesungguhnya bagi mereka yang merasa khawatir rezeki berkurang karena krisis corona ini, mereka bisa melakukan penghematan dengan memperbanyak puasa di bulan Sya'ban yang mulia.
Semoga Allah jaga kita semua.