REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Baru-baru ini Malaysia mengiklankan pembersih tangan halal. Namun, sebetulnya tidak ada pembersih tangan halal karena mengandung alkohol.
Dilansir di Hindustan Times, Rabu (18/3), masker wajah dan pembersih tangan sangat dianjurkan sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona. Setiap orang untuk mencari pembersih tangan berbasis alkohol.
Penduduk Malaysia menjual pembersih tangan halal, karena Muslim memilih ini ketimbang yang berbasis alkohol. Dalam Islam, hanya konsumsi alkohol yang dilarang, bukan penggunaannya sebagai obat.
Jadi pembersih tangan yang memberikan perlindungan terhadap virus dan kuman boleh digunakan. Nabi Muhammad (SAW) pernah berkata, "Kebersihan merupakan sebagian dari iman," Shahih Muslim.
Pada dasarnya, pembersih tangan berbahan dasar alkohol adalah pencegah yang baik terhadap virus corona yang kuat, jadi itu tidak haram atau dilarang. Alkohol menghancurkan selubung protein yang mengelilingi virus corona dan penghancuran selubung protein secara efektif membunuh virus.
Tetapi harus ada setidaknya 60 persen dari kandungan alkohol dalam pembersih tangan agar mereka efektif melawan virus. Karenanya, pembersih tangan berbahan dasar alkohol adalah suatu keharusan, bukan kemewahan.
Juga industri alkohol tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi sebagai minuman, jadi penggunaannya sebagai obat benar-benar diizinkan. Dalam kehidupan kita sehari-hari, umat Islam mengonsumsi alkohol sebagai obat dalam jumlah yang diperlukan untuk perawatan penyakit. Sebagai contoh, hampir semua formulasi homeopati memiliki sejumlah alkohol dan sama halnya dengan beberapa formulasi biokimia lainnya.