REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Semua masjid di Singapura akan menangguhkan kegiatan shalat berjamaah selama lima hari dimulai pada Jumat (13/3). Hal itu dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona jenis baru, Covid-19.
Terdapat 70 masjid di Singapura dan seluruhnya akan ditutup sementara. Kegiatan seperti kajian yang biasa dilaksanakan di masjid juga akan ditangguhkan hingga 27 Maret mendatang.
"Komite fatwa telah melihat hal ini dari banyak sudut dan telah mengeluarkan fatwa untuk memungkinkan penutupan masjid serta penangguhan shalat berjamaah, shalat lima waktu, termasuk shalat Jumat. Sangat penting bagi kami untuk terus melindungi masyarakat dan melindungi yang rentan," kata Ketua Komite Fatwa Singapura Mufti Nazirudin Mohd Nasir, Kamis (12/3), dikutip laman The Straits Times.
Menteri Urusan Muslim Singapura Masagos Zulkifli mendukung langkah penutupan masjid dan penangguhan seluruh kegiatan di dalamnya. "Kita perlu melindungi diri kita sendiri, masyarakat kita, dan orang yang kita cintai. Dan lebih mengetahui dampaknya, efek dari Covid-19 pada lansia," ujarnya.
Dewan Agama Islam Singapura mengatakan sebelumnya empat masjid telah ditutup untuk proses pembersihan. Masjid tersebut adalah Jamae Chulia di South Bridge Road, Al Mutaqqin di Ang Mo Kio, Hajjah Fatimah di Beach Road, dan Kassim di Changi Road.
Menurut Masagos Zulkifli, keempat masjid tersebut telah diidentifkasi sebagai masjid yang pernah didatangi seorang pasien positif Covid-19. Dia datang saat masjid menyelenggarakan kegiatan.
Saat ini, Kementerian Kesehatan Singapura sedang menelusuri dan menyelidiki orang-orang yang hadir di masjid-masjid terkait bersama dengan pasien positif Covid-19 tersebut. Saat ini Singapura masih menangani 170 kasus Covid-19.