Jumat 06 Mar 2020 02:35 WIB

Ikadi Bakal Gelar Rakornas 2020, Penguatan Dakwah Islam

Ikadi akan mengangkat kontribusi para dai yang berjuang dalam dakwahnya.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Agus Yulianto
Humas Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Gena Bijaksana (kanan) bersama jajaran anggota berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Kamis (5/3).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Humas Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Gena Bijaksana (kanan) bersama jajaran anggota berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Kamis (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) bakal menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) pada 7-9 Maret 2020. Rakornas ini akan dibuka oleh Gubernur Anies Baswedan dan dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada acara pengarahan khususnya.

Humas Ikadi Gena Bijaksana menjelaskan, rakornas Ikadi tahun ini akan mengusung tema ‘Penguatan Dakwah Islam Rahmatan lil-alamin’. Dia menegaskan, sebagai sebuah ikatan berbasis dakwah, Ikadi berada di posisi tengah secara paham keagamaan. Untuk itu tema penguatan dakwah Islam yang rahmatan lil-alamin dinilai sangat tepat untuk diangkat.

“Di rakornas tahun ini, kita ingin menyampaikan pentingnya penguatan pesan rahmatan lil-alamin sebagaimana yang dirisalahkan Rasulullah SAW,” kata Gena saat berkunjung ke Gedung Republika, Jakarta, Kamis (5/3).

Dia menjelaskan, pada rakornas tahun ini sebanyak 350 orang dai yang berasal dari sejumlah daerah diagendakan datang. Tak sedikit dari para dai tersebut, kata dia, berasal dari daerah-daerah pelosok dan terpencil.

Tak hanya itu, dia pun menjelaskan, dalam rakornas tahun ini terdapat agenda yang berbeda dibandingkan rakornas tahun-tahun sebelumnya. Agenda pembeda itu antara lain senam sehat dan juga acara penganugerahan sebagai bentuk apresiasi para dari.

Anggota Bidang Ekonomi Ikadi Edy Parno mengatakan, apresiasi terhadap dai-dai akan diberikan dengan melihat kontribusi mereka di bidang dakwah dan agama. Edy mencontohkan, dai-dai yang berasal dari pelosok memiliki pengalaman dakwah berbeda jika dibandingkan dengan dakwah pada umumnya.

Hal itu lantaran akses mereka terhadap transportasi, listrik, hingga sinyal masih minim. Edy menjelaskan, dengan keterbatasan tersebut para dai di daerah pelosok itu tetap menjalankan tugasnya untuk berdakwah.

“Dai-dai seperti inilah yang nanti akan menerima penghargaan, kami mengapresiasi kontribusi mereka yang tidak ternilai itu masya Allah,” ungkapnya.

Selain menyuarakan kembali penguatan pesan Islam yang rahmatan lil-alamin, Rakornas Ikadi juga akan membahas mengenai penentuan sikap hingga jawaban-jawaban Ikadi terkait persoalan umat yang tengah berkembang. Menurut dia isu radikalisme yang kerap disematkan kepada umat Islam tidak perlu ditanggapi lebih jauh.

Sebab jika diukur dari esensinya saja, kata dia, kata radikalisme tak sama sekali memiliki tempat dalam ajaran Islam. Untuk itu pihaknya bersama Ikadi justru lebih fokus untuk membicarakan permasalahan-permasalahan umat yang konkret serta solusinya.

Untuk itu secara kelembagaan, lanjutnya, Ikadi akan mengangkat kontribusi para dai yang berjuang dalam dakwahnya. Tanpa dapat digantikan dengan nilai materi misalnya, para dai dinilai tetap menjalankan dakwahnya seberat apapun tantangan yang dihadapi.

“Boleh dikatakan, para dai ini adalah orang-orang yang qonaah lah,” ungkapnya.

Perjuangan sikap serta keikhlasan dalam berdakwah dai misalnya nampak dalam kisah-kisah dai pelosok. Mereka, kata Edy, rela menempuh perjalanan delapan jam hingga berhari-hari hanya untuk menyampaikan dakwahnya.

“Jadi ada yang sekali jalan (ke tempat dakwah) butuh waktu delapan jam. Bahkan ada yang butuh waktu tiga hari dan menginap di lokasi dakwah,” katanya. 

Wakil Pemimpin Republika Nur Hasan Murtiaji mengatakan, misi Ikadi senafas dengan perjuangan Republika sebagai media yang menyuarakan aspirasi umat Muslim. Pesan yang hendak disampaikan dalam rakornas pun, kata dia, merupakan pesan yang cukup berkaitan erat dengan kondisi sosial umat.

“Sebagai media yang menyuarakan umat Muslim, saya rasa Republika dengan Ikadi ini selaras. Kita tentunya siap untuk mendukung dakwah-dakwah yang berkolerasi terhadap kebaikan umat," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement