Kamis 05 Mar 2020 06:20 WIB

Begini Kecintaan Rasulullah SAW kepada Cucunya, Hasan

Rasulullah SAW sangat mencintai cucunya, Hasan.

Rasulullah SAW sangat mencintainya, cucunya Hasan. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: republika
Rasulullah SAW sangat mencintainya, cucunya Hasan. Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Kisah tentang kedekatan Hasan bin Ali dengan Rasulullah SAW banyak diutarakan sejumlah referensi sirah. Pada pertengahan Ramadhan, 3 Hijriyah, tangis bayi laki-laki pecah di tengah rumah sederhana pasangan muda Fatimah az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib. Kehadiran buah hati yang kemudian dinamakan Hasan ini melengkapi pernikahan keduanya yang berlangsung lima bulan setelah hijrah.

Tak lama berselang, Rasulullah Muhammad pun bertandang. Beliau meminta Fatimah untuk memperlihatkan cucu laki-lakinya itu, lalu menanyakan apakah bayi yang wajahnya menyerupai dirinya itu telah bernama. "Aku memberi nama Harb," jawab sang ayah bayi itu, Ali.

Baca Juga

Rasul Muhammad pun menukas agar Ali tak memberi nama anak pertamanya itu dengan Harb. Lebih baik, kata dia, namanya Hasan. Rasulullah menyatakan, tak ada orang Arab yang memberi nama Hasan kepada anaknya. Nama yang paling mendekati adalah Hasn yang digunakan beberapa orang Yaman.

Abdul Mun'im Muhammad dalam bukunya, Khadijah, mengungkapkan, setelah kelahiran Hasan, Nabi Muhammad sering kali meluangkan waktu untuk berkunjung ke rumah Fatimah dan Ali serta bermain-main dengan Hasan. Rasulullah sangat mencintai cucu lelakinya itu.

Hasan terlihat kerap diletakkan di pundak Rasulullah, bahkan ketika dia keluar rumah berjalan-jalan. Hingga pada suatu saat, seorang sahabat menyatakan pendapatnya. "Wahai anak kecil, betapa mulia orang yang engkau naiki itu,'' katanya.

Mendengar hal itu, Rasullah menyatakan, betapa mulia pula orang yang menaikiku. Bahkan, dia pun bermunajat kepada Allah SWT bahwa dia sangat mencintai Hasan dan ia pun berharap Allah mencintai Hasan. "Ya Allah, aku sungguh mencintainya. Cintailah siapa pun yang mencintainya," katanya.

Hasan memang menjadi kesayangan Nabi Muhammad SAW. Demikian pula dengan adiknya, Husain, yang lahir kemudian. Keduanya menjadi cucu yang sangat disayang kakeknya yang seorang Rasul itu. Bahkan, dinyatakan bahwa keduanya merupakan pemuda penghulu surga.

Hasan yang kemudian beranjak besar melihat betapa ayahnya, Ali, begitu memainkan peranan aktif dalam kehidupan masyarakat Muslim di Madinah. Dia melihat Ali sering kali turun ke medan pertempuran untuk mempertahankan dan menjaga kehormatan panji-panji Islam. Sejumlah pengalaman yang ia serap ini kemudian menjadi sebuah wawasan bagi dirinya pada masa mendatang. 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement