Rabu 04 Mar 2020 12:11 WIB

Sejumlah Pemberontakan tak Goyahkan Sultan Sulaiman dari Ottoman

Masa awal pemerintahan Sultan Sulaiman dari Ottoman diwarnai pemberontakan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah Pemberontakan tak Goyahkan Sultan Sulaiman dari Ottoman. Masjid Tzisdaraki peninggalan Turki Ottoman di Athena, Yunani.
Foto:

Menurut sebagian ahli sejarah, Qalandar Jalabi mengampanyekan siapa pun yang berhasil melakukan kejahatan atau membunuh Muslim Sunni maka akan mendapatkan pahala besar. Kendati demikian, pada akhirnya pemberontakan pun berhasil ditumpas, usai para pemberontak dibujuk untuk tidak lagi memihak Qalandar Jalabi yang juga dibunuh.

Kemudian setelah tidak ada lagi pemberontakan, Sultan Sulaiman segera mengatur siasat guna melancarkan jihad ke benua Eropa. Pada masa keemasannya, Sultan Sulaiman berhasil melakukan ekspedisi militer ke Eropa, memebebaskan Wina, Hungaria, hingga Persia, dan sepanjang wilayah pesisir

Masa pemerintahan Sulaiman al-Qanuni adalah yang terpanjang dibanding dengan sultan-sultan pendahulunya, sekitar 46 tahun dari 1520 hingga 1566. Dibawah pemerintahannya, wilayah kekuasaan Dinasti Utsmaniyah atau kesultanan Ottoman terbentang dari timur ke barat, mencakup daratan dan perairan Afrika, Eropa, dan Asia.

Pada masa pemerintahannya pula, Sultan Sulaiman memperindah ibu kota dan kota-kota lain dengan mendirikan masjid, sekolah, rumah sakit, istana ,jembatan, terowongan, jalur kereta, dan fasilitas umum lainnya. Sulaiman dikenal rakyatnya dengan sebutan mulia “al-Qanuni”  yang artinya Sang Penetap Undang-undang dan mereka sangat menghormatinya.

Sultan Sulaiman menghembuskan nafas terakhirnya pada pada 7 September 1566, saat melakukan pengepungan Benteng Zigetvar. Namun kematiannya bukan karena peperangan, tapi karena faktor usia dan fisiknya.

Meski namanya harum sepanjang sejarah imperium Ottoman, tapi pemakamannya tak seindah kariernya. Menurut para sejarawan, organ dalam tubuh Sultan Sulaiman harus dipisahkan dari jasadnya. Kemudian, organ tubuhnya tersebut dimasukkan ke dalam kotak emas dan dikubur tidak jauh dari tendanya.

Hal itu dilakukan agar jasadnya tidak membusuk selama dibawa ke Istanbul untuk dimakamkan. Kematian Sultan Sulaiman juga dirahasiakan sekitar 48 hari agar semangat para pasukan tidak kendor dan tidak terjadi intrik politik di istana pascakematian The Magnificent.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement