Rabu 04 Mar 2020 11:25 WIB

Muhammad Al-Fatih, Sang Penakluk Konstantinopel

Penaklukan kota Konstantinopel merupakan salah satu peristiwa bersejarah dalam Islam.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Muhammad Al-Fatih, Sang Penakluk Konstantinopel. Masjid Sultan Mehmet II
Foto: degisti.com
Muhammad Al-Fatih, Sang Penakluk Konstantinopel. Masjid Sultan Mehmet II

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penaklukan kota Konstantinopel di masa Kekhalifahan Turki Utsmani merupakan salah satu peristiwa bersejarah dalam perkembangan Islam. Penaklukan Konstantinopel ini dilakukan di masa sultan ke-7 dari Kerajaan Turki Utsmani, yakni Muhammad Al-Fatih atau dikenal dengan Mehmet II.

Turki Utsmani tercatat mengalami kejayaannya di bawah pimpinan Sultan Mehmet II yang dikenal dengan sebutan al-Fatih (sang penakluk). Sebab di masanya, pemerintahan Islam berhasil menguasai Konstantinopel, kota yang paling tak tertembus di dunia kala itu.

Baca Juga

Sultan Mehmet II dilahirkan pada 30 Maret 1432 di Edirne. Ia adalah anak keempat Sultan Murad II.

Sultan Muhammad Al-Fatih diangkat menjadi penguasa setelah kematian ayahnya. Ketika itu, usianya baru menginjak 22 tahun. Beliau memimpin Kerajaan Turki Utsmani pada masa kekuasaan pertama (Agustus 1444-September 1446) dan masa kekuasaan kedua (Februari 1451-Mei 1481). Di Masa kekuasaan keduanya inilah, Mehmet II menaklukkan Konstantinopel.

Kota Konstantin awalnya dikenal sebagai ibu kota Byzantium. Pada usia 1.000 tahun saat Konstantin Agung menjadikannya ibu kota Kekaisaran Romawi pada 330 M, kota itu dinamai Konstantinopel. Namun pada 1453, bangsa Turki di bawah kepemimpinan Sultan Mehmet II menguasai Konstantinopel dan menjadikannya ibu kota Kekaisaran Utsmani dengan namanya Istanbul.

Konstantinopel dipandang sebagai salah satu kota paling penting di dunia. Bahkan di masa Nabi Muhammad SAW, beliau pernah menyatakan kepada para sahabatnya bahwa Konstantinopel akan ditaklukkan oleh kaum Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement