Senin 24 Feb 2020 05:41 WIB

Kubah Bersejarah di Jeddah Direstorasi Menjadi Kubah Modern

Proyek restorasi kubah Jeddah telah berhasil diselesaikan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Kubah Jeddah setelah direstorasi.
Foto: Ali Khamg/Arabnews
Kubah Jeddah setelah direstorasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sebuah kubah bersejarah yang menjadi ciri khas kota Jeddah telah puluhan tahun terabaikan. Namun, kini kubah Jeddah tersebut telah berhasil direstorasi menjadi sebuah kubah yang lebih modern.

Menteri Kebudayaan Arab Saudi, Pangeran Badr bin Abdullah bin Farhan Al-Saud telah mengumumkan bahwa proyek reatorasi kubah Jeddah telah berhasil diselesaikan. "Kubah Jeddah telah direstorasu dan akan segera menjadi tuan rumah acara budaya dan seni pertama," ujar Pangeran Badr seperti dilansir Arab News, Ahad (23/2).

Baca Juga

Kubah yang berada di distrik Sharafiyah ini didirikan sebagai galeri seni sejak 1978. Situs bersejarah ini biasanya menjadi tempat acara, ceramah dan pembacaan puisi. Namun, perhatian pemerintah Kerajaan Arab Saudi terhadap seni dan budaya secara bertahap berkurang karena konservatisme agama yang melanda Arab Saudi sejak awal 1980-an.

Selama beberapa dekade bangunan bersejarah tersebut memang kurang terawat. Namun, Kementerian Kebudayaan Arab Saudi sekarang ingin mempertahankan bentuk dan lokasi kubah Jeddah tersebut. Tujuannya adalah untuk melestarikan kubah bersejarah.

Setelah direstorasi, Kubah Jeddah sekarang memiliki desain baru yang lebih modern  dengan aluminium cladding dan kaca, sehingga cahaya bisa masuk ke dalam bangunan Kubah.  Sementara itu, luas area situs bersejarah ini sekitar 1.500 meter persegi, termasuk kubah yang menempati 450 meter persegi.

Seniman, peneliti, dan lulusan filsafat seni dari Universitas Boston, Fouz Al-Jameel, mengatakan kubah itu adalah bagian dari proyek tahun 1970-an untuk mempercantik kota-kota di Arab Saudi.

"Menurut berbagai sumber, proyek untuk mempercantik kota-kota itu diperuntukkan bagi insinyur dan arsitek Mohammed Saeed Farsi, yang merupakan walikota Jeddah dari 1968 hingga 1980," katanya kepada Arab News. 

Proyek restorasi kubah Jeddah ini adalah salah satu hasil dari perjanjian kemitraan yang ditandatangani pada 2019 lalu antara Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Urusan Kota dan Pedesaan Arab Saudi. Kedua kementerian ini bekerja sama untuk melestarikan situs bersejarah dan kebudayaan Arab Saudi.

Kerjasama ini didorong oleh rencana reformasi Visi 2030 Kerajaan Arab Saudi yang menekankan pentingnya melestarikan warisan negara untuk mempromosikan persatuan nasional dan mengkonsolidasikan nilai-nilai Islam dan Arab yang sebenarnya.

Kementerian Kebudayaan Arab Saudi mengatakan, perjanjian kemitraan itu akan berdampak pada bentuk tempat-tempat umum di kota-kota Arab Saudi. Mereka ingin memastikan bahwa semua komponen bangunan kota, termasuk jalan, alun-alun, ladang, dan taman, mencerminkan identitas Kerajaan Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement