REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Keberadaan kebun gizi BMH berupa tanaman hidroponik terus menjadi tempat edukasi dan wisata para pelajar. Kali ini sebanyak 100 santriwati Al-Mar'atus Sholihah Islamic Boarding School Kota Bekasi datang langsung melihat kebun gizi BMH Depok.
Mereka menyaksikan langsung mulai dari proses penanaman bibit hingga memetik sayur. "Alhamdulillah, ternyata program ekonomi berupa pemberdayaan pesantren yang dijalankan oleh BMH di Pesantren Hidayatullah Depok ini terus menjadi daya tarik banyak pihak. Kunjungan ini merupakan yang pertama di tahun 2020 yang semoga dapat menginspirasi generasi milenial untuk berkarya dan berdaya melalui kebun gizi, kebun hidroponik," terang Direktur Program dan Pemberdayaan BMH Pusat, Zainal Abidin, Rabu (12/2).
Kepala Sekolah Mar'atush Sholihah Boarding School, Ita Jamnas B Habibah mengatakan, kunjungan ke kebun gizi BMH telah memberikan pengetahuan penting bagi seluruh santriwatinya.
"Kami ingin santriwati kami belajar langsung kebun hidroponik. Jadi santriwati mengerti cara menanam sayur secara higienis, tanpa tanah. Harapan kami, kebun gizi serupa dapat dikembangkan di pesantren kami," ungkapnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
"Kami tahu kebun gizi BMH ini dari internet. Kami menonton kebun hidroponik ini dari youtube. Terima kasih kepada para pengelola yang telah menularkan ilmunya kepada kami. Sangat jelas dan gamblang. Semoga anak-anak dapat mengambil pelajaran yang banyak sekaligus menerapkannya di rumah-rumah mereka. Sehingga, rumah-rumah mereka penuh dengan sayuran yang higienis dan bergizi. Dan semoga mereka menjadi wanita yang berdaya, yakni Mar'atush Sholihah," urainya.
Zainal Abidin menjelaskan, kebun gizi BMH sampai saat ini terus beroperasi dan masih mengandalkan dua komoditas yakni pokcoy dan caisim alias sawi. Untuk pokcoy kini telah diolah juga menjadi juz pokcoy yang sangat digemari oleh warga di Depok. Kebun Gizi BMH terbuka untuk masyarakat umum yang ingin kunjungan, membeli sayur atau pun lainnya.