Ahad 16 Feb 2020 17:13 WIB

Transformasi Gerakan Dakwah di Muktamar XVI Persis

Islam telah menjadi solusi bagi problem ideologi negara.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
KH Dr Jeje Zaenudin menjelaskan soal tema muktamar Persis.
Foto: Arie Lukihardianti /Republika
KH Dr Jeje Zaenudin menjelaskan soal tema muktamar Persis.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Persatuan Islam (Persis) yang akan melaksanakan Muktamar XVI,  pada tanggal 23-25 Oktober 2020 di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Menurut Wakil Ketua Umum PP Persis KH Dr Jeje Zaenudin, dalam Muktamar kali ini, pihaknya mengangkat tema "Transformasi Gerakan Dakwah Persis untuk mewujudkan Islam Rahmatan Lil'alamin dalam Bingkai NKRI". 

KH Jeje mengatakan, alasan mengangkat tema tersebut pada Muktamar XVI Persis, karena didasari semangat atau spirit organisasi yang usianya hampir menyentuh angka satu abad.

"Tema ini didasari oleh semangat dan spirit kita di organisasi ini. Kalau selama ini kita hampir melewati hampir satu abad. Persis berdiri tahun 1923 dan sekarang kita sudah ke-97 tahun (usianya)," ujar Jeje kepada wartawan akhir pekan ini.

Selama ini, kata dia, Persis penuh dengan gagasan, wacana dan ide pembaharuan serta perubahan untuk nasib umat Islam di Indonesia baik dari aspek keagamaan, muamalah, aspek sosial budaya, aspek ekonomi dan kehidupan bangsa.

"Maka, saat ini, untuk memasuki abad yang kedua ialah fase transformasi atau gerakan gagasan, ide dan wacana menjadi implemetasi gerakan itu. Sehingga Islam jadi Rahmatan Lil'alamien kalau menyentuh aspek implementatif ini," kata Jeje.

Jeje menjelaskan, transformasi dakwah diangkat menjadi tema karena umat islam senantiasa hidup dalam perubahan. Transformasi ini, mengikuti zaman tanpa menghilangkan esensi dakwah. Terutama, dalam tataran media dakwah, dari lokal ke skala global. Serta, dari manual ke digital dan tradisionali ke modern.

"Ini, sejalan dengan perkembangan zaman. Subtansi dakwah harus bertransformasi karena harus menjadi gerakan nyata di masyarakat. Dakwah itu, harus membumi," katanya.

Jeje mengatakan, Islam telah menjadi solusi bagi problem ideologi negara dan umat manusia dan Islam menjadi solusi untuk akhlak, moralitas umat manusia serta Islam menjadi solusi kesenjangan ekonomi.

Termasuk, kata dia, menjadi solusi untuk konflik politik dan ketegangan sosial. 

Sehingga, bisa membangun kembali kehidupan yang bermartabat.

Jeje menjelaskan, ada sejumlah hal atau agenda yang akan dibahas dalam Muktamar VXI Persis. Yakni, pertama mengevaluasi kinerja dan program kerja dari kepengurusan atau kepemimpinan periode sebebelumnya. Kemudian yang kedua, adalah mengkaji ulang atau merumuskan ulang tentang AD/ART organisasi.

"Karena untuk merespon dinamika sebagai organisasi, itu harus sinkron dengan dinamika sistem perundang-undamgam yang ada dan dinamika sosial di masyarakat," katanya.

Agenda ketiga yang dibahas, kata dia, adalah memilih dan menetapkan pemimpin atau Ketua Umum Persis baru yang akan memimpin Persis selama lima tahun ke depan.

Selain itu, kata dia, Muktamar ke XVI ini juga akan mengundang sejumlah tokoh nasional. Termasuk Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin untuk bisa hadir pada pembukaan Muktamar XVI Persis nanti.

"Termasuk Pak Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar selaku tuan rumah muktamar akan kami undang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement