Senin 10 Feb 2020 09:57 WIB

Dewan Muslim Adamawa Sebut Biaya Pernikahan Terlalu Tinggi

Aturan adat pernikahan yang tak perlu dinilai bertentangan dengan hukum Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Dewan Muslim Adamawa Sebut Biaya Pernikahan Terlalu Tinggi. Muslim di Nigeria
Foto: Reuters
Dewan Muslim Adamawa Sebut Biaya Pernikahan Terlalu Tinggi. Muslim di Nigeria

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Dewan Muslim Adamawa, Nigeria menyesalkan tingginya biaya pernikahan di kalangan umat Islam saat ini. Menurut dewan, hal ini menjadi salah satu alasan munculnya perilaku negatif di kalangan masyarakat.

Dewan Muslim juga menyebut penyebab tingginya biaya pernikahan ini karena besaran pengeluaran dan etiket saat ini terlalu tinggi. Organisasi ini pun mendesak orang tua dan wali mencari solusi untuk hal tersebut.

Baca Juga

Ketua Dewan Muslim Adamawa, Alhaji Gambo Jika, menyatakan permasalahan tersebut saat memberikan keterangan kepada wartawan di akhir pertemuan dewan pada Ahad (9/2) di Yola. Ia menggambarkan tren ini sebagai hal yang mengkhawatirkan.

Alhaji Gambo juga menambahkan jika hal itu dibiarkan, akan mengarah pada kejahatan sosial dan meningkatkan kejahatan di masyarakat. “Dengan penuh kecemasan, dewan mencatat hal ini terjadi berkelanjutan dan ada peningkatan pengeluaran yang tidak perlu terkait pernikahan keluarga Muslim. Perkembangan itu tidak sehat dan tidak dapat diterima karena menghalangi wanita dan pria muda untuk menikah," ujarnya dilansir di Legit, Senin (10/2).

Aturan sopan santun atau adat yang tidak perlu dan pengeluaran yang tinggi sebelum atau selama pernikahan dinilai bertentangan dengan hukum Islam. Hal-hal seperti ini juga membuat biaya perkawinan menjadi mahal sampai-sampai generasi muda Adamawa menghindar dari perkara tersebut.

Dia lalu meminta orang tua, wali, dan otoritas terkait menyelidiki masalah ini dengan tujuan menemukan solusi jangka panjang. Selain itu, Dewan Muslim juga mengomentari perihal pengurangan sekitar 5.000 pekerja di negara bagian. Alhaji Gambo mendesak Gubernur Ahmadu Fintiri menyelidiki masalah ini dengan belas kasihan.

"Kami prihatin dengan meningkatnya kejahatan di negara bagian, terutama penculikan, pemerkosaan, dan kegiatan buruk lainnya di masyarakat. Karena itu dewan meminta pemerintah negara bagian dan lembaga keamanan terkait untuk melipatgandakan upaya mereka dalam mengendalikan ancaman," katanya.

Alhaji Gambo meminta masyarakat mendukung pihak keamanan dalam melawan kejahatan untuk melindungi kehidupan dan properti di negara bagian. Musisi terkenal asal Nigeria, Yemi Alade, sebelumnya mengatakan ada orang dari Masai yang pernah menawarkan 20 ekor sapinya untuk mengajaknya menikah.

Ia juga mengatakan apa yang membuat proposal pernikahan ini batal adalah teman dari sosok tersebut menyebut ia terlalu gemuk dan tidak dapat membangun rumah. Perlu diketahui orang-orang Masai, menurut Wikipedia, adalah kelompok etnis Nilotik yang berada di Kenya utara, tengah dan selatan. Mereka juga dapat ditemukan di Tanzania utara. Mereka adalah penduduk lokal yang paling populer karena rumah mereka selalu dekat dengan taman permainan di African Great Lakes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement