Kamis 06 Feb 2020 23:18 WIB

Peringatan Maulid Nabi di Demak Diselipi Pembacaan Pancasila

Pembacaan Pancasila di sela-sela Maulid Nabi SAW penguatan kebangsaan.

Pembacaan Pancasila di sela-sela Maulid Nabi SAW penguatan kebangsaan. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: republika
Pembacaan Pancasila di sela-sela Maulid Nabi SAW penguatan kebangsaan. Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK— Demak (ANTARA) - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Pondok Pesantren Darur Rohman di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, diselipi pembacaan teks Pancasila, Kamis (6/2).

Sebelum pembacaan teks Pancasila, terlebih dahulu menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Ya Lal Wathon yang dipandu kelompok paduan suara dari Ponpes Darur Rahman.

Baca Juga

Selanjutnya dibacakan teks Pancasila oleh Kasat Binmas Polres Demak AKP Mulyono yang diikuti para peserta majelis zikir.

Hadir dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersamaan dengan Haul Sultan Fattah Demak di Ponpes Darur Rohman di Desa Wonowoso, Kecamatan Karangtengah, Demak, tersebut, pengasuh Ponpes Darur Rahman Kiai Rizal Nuruddin, perwakilan dari Pemkab Demak, Kiai Muh. Charles Winoto dari Semarang, serta TNI, Polri dan MUI setempat.

Pengasuh Ponpes Darur Rahman, Kiai Rizal Nuruddin, di Demak, Kamis (6/2), mengungkapkan Maulid Nabi Muhammad ini sebagai bentuk tasyakur kepada Allah SWT atas dilahirkannya Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, lanjut dia, dalam rangka memperingati wafatnya Sultan Fattah sebagai penguasa pertama di Demak. "Mudah-mudahan para jamaah mendapatkan barokahnya," ujarnya.

Dia juga menyampaikan terima kasihnya kepada Kiai Muh. Charles Winoto yang sama-sama berjuang di jalan Allah SWT.

Sementara itu, Ketua MUI Kecamatan Karangtengah, Ali Mahmud, menambahkan diperingatinya hari wafatnya Sultan Fattah dalam rangka untuk mengingat sejarah tentang Sultan Fattah.

Bahkan, kata dia, semua masjid di Kabupaten Demak diminta menyampaikan khotbah Jumat terkait sejarah Sultan Fattah.

Kaum Muslim juga diminta untuk melaksanakan shalat sunnah isra setelah shalat subuh dua rakaat. "Tujuannya agar dihindarkan dari musibah, termasuk penyakit yang membahayakan jiwa. Terlebih lagi, saat ini tengah mewabah virus novel corona," ujarnya.

Dia juga mengajak jamaah untuk bershalawat Rasul semoga bangsa ini selamat. Harapan bagi generasi penerus, kata dia, terwujudnya NKRI. "NKRI harga mati dan shalawat sampai mati," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, juga diserahkan hadiah untuk peraih juara lomba membuat aneka makanan olahan yang diikuti warga pondok pesantren serta warga sekitar.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement