Rabu 05 Feb 2020 20:28 WIB

Imran Khan: Para Pemimpin Gagal Jelaskan Islam ke Barat

Imran Khan menilai maraknya Islamofobia karena kegagalan pemimpin Islam.

Rep: Puti Almas/ Red: Nashih Nashrullah
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menilai maraknya Islamofobia karena kegagalan pemimpin Islam.
Foto: AP Photo/Bebeto Matthews
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menilai maraknya Islamofobia karena kegagalan pemimpin Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA – Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan,  menyebut para pemimpin Muslim gagal menjelaskan  soal isu-isu yang mempengaruhi masyarakat di Barat. Termasuk, soal kontroversi yang dipicu buku berjudul "The Satanic Verses" yang menurutnya berkontribusi pada kebangkitan Islamofobia. 

Imran mengatakan, reaksi dunia Muslim terhadap buku yang ditulis Salman Rushdie itu tidak dapat dipahami oleh Barat. 

Baca Juga

Buku yang dirilis pada 1988 itu berisi acuan kepada Nabi Muhammad SAW. Namun, buku itu menyebabkan umat Islam menuduh Rushdie melakukan penistaan agama. 

Pemimpin Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini, bahkan mengeluarkan fatwa untuk membunuh novelis India-Inggris itu. 

Kegagalan ini, menurutnya, mengarah pada keyakinan bahwa Islam adalah agama yang tidak toleran dan bertentangan dengan nilai-nilai Barat.

"Saya menganggap ini sebagai kegagalan terbesar dari kepemimpinan dan dunia Muslim karena terserah mereka untuk menjelaskan kepada Barat mengapa itu penting bagi kami," kata Imran, dalam pidatonya di acara berjudul "Visi untuk Perdamaian dan Keamanan Regional" di  International Institute of Advanced Islamic Studies di Petaling Jaya, Malaysia, dilansir di Free Malaysia Today, Rabu (5/2).

Lebih lanjut, Imran menyebut Barat, khususnya Eropa, tidak menghargai agama seperti halnya umat Islam. Dia juga mengatakan, bahwa serangan teror 11 September di US World Trade Center adalah bencana besar bagi dunia Muslim ketika para pemimpin Barat mulai menyebutnya terorisme Islam. 

Istilah demikian, kata Imran, seharusnya ditolak para pemimpin Muslim. "Apa hubungan aksi teror dengan Islam? Kami tidak menautkan Islam dengan serangan bunuh diri," ujarnya.

Tidak hanya itu, dalam ceramahnya Imran juga menyayangkan beberapa pemimpin Muslim yang mulai menggunakan istilah-istilah seperti 'Islam moderat' dan 'Islam radikal'. 

Karena istilah demikian, dia mengkhawatirkan terjadi hal yang buruk pada umat Islam di seluruh dunia, terutama bagi mereka yang tinggal di negara-negara non-Muslim. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement