REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ormas kepemudaan Islam diminta bisa mengembangkan dakwah bagi generasi milenial. Untuk mendorong minat melenial mengaji, maka sistem informasi teknologi harus diperkuat saat menyampaikan ilmu agama di mimbar dakwah.
"Dakwah milenial itu tetap dilakukan oleh anak-anak muda yang dibantu dengan melibatkan banyak sistem informasi teknologi," kata Menteri Agama Fachrul Razi setelah meninjau Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud XII untuk tingkat nasional, ASEAN dan Pasifik XII 2020, Rabu (5/2).
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid mendorong ormas kepemudaan Islam untuk dapat mengembangkan dakwah bagi generasi milenial. Hal ini disampaikan saat bertemu dengan Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
"Sasaran (dakwah) Anda itu harus kaum milenial, mereka butuh sentuhan. Mereka yang membutuhkan kehadiran kita," kata Zainut Tauhid, Selasa (4/2).
Menururnya, untuk membuat kaum milenial tertarik, maka dibutuhkan ide inovatif dan kreatif dalam mengemas dakwah yang akan disampaikan. Untuk itu materi atau programnya harus bisa menarik milenial.
Zainut mengatakan, macam cara perlu ditempuh untuk mengembangkan dakwah bagi milenial. Mulai dari pemilihan narasumber yang dekat dengan milenial, hingga mengoptimalkan kader-kader yang ada sebagai duta organisasi.
"Kader-kader yang memiliki kemampuan harus dijadikan duta, sehingga bisa menjadi inspirasi dan memotivasi kaum milenial lainnya," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum IPNU Aswandi Jailani menyatakan pihaknya telah menyusun serangkaian program untuk menyentuh kalangan milenial. Salah satu di antaranya adalah program belajar cepat baca kitab kuning.
Untuk tahap awal, organisasi yang akan merayakan hari jadi ke-66 pada 23 Februari mendatang ini, akan menggulirkan program belajar cepat baca kitab kuning ini bagi kadernya dan kader IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama).
Sementara Sekjen IPNU Muffarihul Hazin menuturkan, program lainnya yang berkaitan dengan kalangan milenial juga telah dilaksanakan sejak beberapa tahun sebelumnya. “Misalnya, mulai setahun yang lalu program kita untuk milenial itu adalah pengembangan inovasi dan ketahanan informasi. Di titik beratkan pada dua itu,” ujarnya.
Sebagai bentuk pengembangan inovasi, saat ini IPNU tengah membuat ‘Rumah Pelajar Inspiratif’. Dalam program tersebut, IPNU mengumpulkan kader-kadernya yang memiliki bakat masing-masing, seperti yang memiliki bakat sains, gamers, hingga pembuat start up untuk kemudian diberikan pembinaan.