REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penghimpunan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) lembaga amil zakat nasional (Laznas) Nurul Hayat terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Para muzaki dari kalangan milenial pun mulai gemar membayar ZIS.
Direktur Program Nurul Hayat, Kholaf Hibatullah menyampaikan, pada 2018 Nurul Hayat menghimpun dana ZIS sekitar Rp 80 Miliar. Kemudian pada 2019 Nurul Hayat berhasil menghimpun dana ZIS sebesar Rp 98 Miliar. Jadi setiap tahun ada pertumbuhan penghimpunan dana ZIS.
"Pertumbuhan penghimpunan (dana ZIS) dari 2018 ke 2019 naik sekitar 14 persen," kata Kholaf saat silaturahim ke Kantor Harian Republika, Selasa (4/2).
Ia juga menyampaikan, Nurul Hayat mempunyai donatur tetap sebanyak sekitar 75 ribu orang. Setiap bulan mereka rutin menyalurkan dana ZIS ke Nurul Hayat.
Para muzaki atau donatur sebelumnya kebanyakan berusia 30 tahun ke atas. Sekarang mulai banyak muzaki yang berusia 25 tahun sampai 35 tahun. Tapi donatur berusia 35 tahun ke atas masih cukup banyak yang menyalurkan dana ZIS melalui Nurul Hayat.
Mengenai upaya meningkatkan penghimpunan dana ZIS, Kholaf mengatakan, Nurul Hayat sebagai lembaga amil zakat terus mempermudah masyarakat melakukan transaksi ZIS.
"Memang tantangannya masyarakat belum tahu mau zakat dan infak ke mana. Maka kita melakukan optimalisasi di sisi komunikasi, sehingga ada beberapa yang mempercayakan ke Nurul Hayat," ujarnya.