REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Indonesia dan Singapura sepakat untuk melanjutkan dialog antaragama atau interfaith dialogue kedua negara yang digagas sejak 2017 lalu. Itu menjadi salah satu poin yang dibahas saat Wakil Presiden Maruf Amin menerima Kunjungan Kehormatan Presiden Republik Singapura, H.E. Madam Halimah Yacob di Hotel Shang-rila Jakarta, Selasa(4/2).
Wapres Ma'ruf mengatakan, dialog antaragama menjadi fokus kedua negara, di tengah tantangan masuknya paham radikalisme dan terorisme. "(Kita) meneruskan interfaith dialog tentang paham paham keagamaan karena Indonesia-Singapura sama-sama negara majemuk, banyak suku, banyak agama, dan kita ingin terus mengembangkan dalam rangka menangkal radikalisme dan terorisme," ujar Ma'ruf usai pertemuan.
Ma'ruf menyebut, radikalisme dan terorisme juga menjadi tantangan negara-negara di dunia. Karena itu, dihadapkan dialog antaragama yang melibatkan pemuka semua agama bisa membangun kerukunan global.
"Supaya agama tidak menjadi sumber konflik, jadi bukan hanya rukun, yaitu juga bisa merukunkan konflik-konflik yang terjadi," ujar Ma'ruf.
Menurutnya juga agama harus bisa menjadi perekat manusia dari berbagai bangsa. Sebab, Ma'ruf mengungkap, saat ini pendekatan militer dan politik nyatanya tidak bisa menyelesaikan konflik yang terjadi.
"Kita harapkan agama nanti bisa menjadi perekat untuk bisa menyelesaikan konflik. Karena itu kita ingin mengembangkan teologi kerukunan dan narasi kerukunan untuk menjaga kerukunan itu," ujar Ma'ruf.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit itu juga dibahas kerja sama lainnya yakni bidang pendidikan, kesehatan dan Interfaith Dialogue.
Tampak hadir bersama Presiden Halimah diantaranya Minister for Culture, Community and Youth Grace Fu, Minister of State for Foreign Affairs and Social and Family Development Sam Tan, Ambasador to the Republic of Indonesia Anil Kumar Nayar, Member of Parliament Jesica Tan, Ang Wei Neng, Saktiandi Suppat.
Sementara Wapres di damping oleh Duta Besar LBBP RI Untuk Singapura Ngurah Swajaya, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Desra Percaya dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi serta Tim Ahli Wapres Nurdin Tampubolon.