REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Gamal Fouda akan menjadi pembicara utama pada konferensi internasional tentang islamofobia. Konferensi internasional ini akan digelar di Minnesota, AS pada 17 Maret 2020.
Dilansir dari Abna 24, Senin (3/2) konferensi internasional tentang islamofobia ini dilakukan satu tahun dua hari setelah penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Center tahun lalu di Christchurch.
Imam Gamal Fouda akan bergabung dengan pembicara dan pakar internasional di Universitas Augsburg untuk membahas bagaimana islamofobia ditantang di seluruh dunia. Fouda menerima banyak pujian dan belas kasih setelah serangan teror pada 15 Maret di dua masjid di Christchurch. Aksi teror tersebut telah menyebabkan 51 orang meninggal dunia dan banyak yang mengalami luka-luka.
Usai penembakan Fouda memimpin doa di Hagley Park seminggu setelah adanya aksi teror. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern juga turut mendengar pesan cinta tersebut. Fouda menyatakan ideologi jahat tidak akan pernah memang atas cinta dan persatuan.
Fouda juga memberikan suara ke Dewan Komunitas Halswell-Hornby-Riccarton dalam pemilihan badan lokal Oktober. Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) akan menjadi tuan rumah pada konferensi internasional nanti. Lembaga tersebut turut membiayai perjalanan dan pengeluaran selama konferensi berlangsung.
Direktur Eksekutif CAIR, Jaylani Hussein, mengatakan Fouda terpilih sebagai pembicara utama karena kepemimpinannya dan perwakilan komunitas Muslim di Christchurch. Dewan Kota Christchurch sebelumnya mengatakan akan menggelar acara nasional di North Hagley Park pada 15 Maret 2020 untuk mengenang tragedi penembakan jamaah masjid.