REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pesantren di Kota Sukabumi mulai mengembangkan konsep entrepreneurship atau jiwa wirausaha di lingkungannya. Caranya dengan mendorong lahirnya produk usaha yang menjadi unggulan.

Hal ini ditandai dengan syukuran grand opening Toko Serba Ada (Toserba) Arzaqina Store sekaligus peresmian Kantin Guru (Kans Guru) di pendopo dan halaman Pondok Pesantren Assobariyyah di Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Rabu (29/1). '' Keberadaan toserba dan kantin guru ini merupakan bagian dari gerakan penumbuhan wirausaha atau entrereneurship di lingkungan pesantren,'' ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami saat peresmian toserba, Rabu (29/1).

Kehadirannya menjadi bagian dari program One Pesantren One Product (Oppo) yang di Jawa Barat ditargetkan melibatkan sebanyak 1.000 lebih pesantren. Sehingga melalui program ini santri sambil belajar mengaji dan dilatih untuk menjadi entrepreneurship atau pelaku usaha.

Andri menuturkan, pesantren di Kota Sukabumi memiliki potensi besar untuk mandiri secara ekonomi. Namun pondok pesantren memerlukan pendampingan usaha, mulai dari penggalian potensi hingga pemasaran.

Harapannya ungkap Andri, dari lingkungan pesantren tumbuh para pelaku usaha baru yang mampu menggerakan roda perekonomian di Sukabumi. Di samping itu pesantren juga dapat didorong untuk mandiri dengan memberdayakan sumber daya yang dimiliki.

Misalnya di Pesantren Assobariyah dengan mendirikan Toserba dan kantin guru. Di sisi lain Pemkot Sukabumi juga menggulitkan program unggulan Sukabumi Kelurahan Entrepreneurship center (Kece) dalam menumbuhkan pelaku usaha baru.

Di mana kata Andri, pengembangan Oppo dan Sukabumi Kece akan memperkokoh pergerakan ekonomi di Sukabumi. Sehingga tingkat kesejahteraan warga meningkat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika