REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Forum Zakat mengadakan Rapat Kerja Tahun 2020 di Hotel Kaliurang Yogyakarta pada Rabu dan Kamis (29-30/1). Dalam agenda yang dihadiri 40 pengurus ini akan dipaparkan kinerja serta evaluasi Forum Zakat pada satu tahun terakhir.
Ketua Forum Zakat Bambang Suherman membeberkan, keberhasilan Forum Zakat dalam melakukan pendampingan legalitas Lembaga Amil Zakat oleh Kementrian Agama serta disusunnya dua joint protocol yakni pengentasan kemiskinan dan bencana antar LAZ. “Forum Zakat telah membantu 51 lembaga anggota menjalin kolaborasi program dalam sektor Pendidikan, kesehatan, ekonomi, dakwah dan sosial. Dengan jumlah kolaborasi sebanyak 64 program dan nilai dana kolaborasi sebesar sekitar Rp 38 miliar,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan pendekatan kolaborasi tidak hanya melalui pendekatan wilayah namun juga pendekatan isu. “Sehingga memungkinan kolaborasi terjalin secara kuat di banyak wilayah dalam waktu yang bersamaan dengan satu isu yang sama,” katanya dalam siaran pers.
Forum Zakat mengadakan Rapat Kerja Tahun 2020 di Hotel Kaliurang Yogyakarta pada Rabu dan Kamis (29-30/1).
Menurutnya, Kolaborasi yang dilakukan juga berbanding lurus dengan pengembangan kapasitas yang rutin dilakukan Forum Zakat melalui Sekolah Amil Indonesia (SAI) dan pelatihan berkala di setiap FOZWIL yang dibarengi dengan sertifikasi amil.
“Sepanjang tahun 2019, SAI mengadakan 20 pelatihan amil di lima daerah dengan melibatkan 125 anggota LAZ serta memberikan manfaat pada 687 amil sebagai peserta. SAI juga melakukan 9 uji sertifikasi yang menghasilkan 218 amil tersertifikasi oleh BNSP,” jelasnya.
Sementara Sekertaris Jenderal Nana Sudiana mengatakan kerja-kerja kolaboratif dan konstruktif yang rutin dilakukan Forum Zakat harapannya dapat terikat dalam tulisan-tulisan yang akan dijadikan buku agar dapat diwariskan untuk generasi selanjutnya.