Kamis 01 Feb 2024 09:01 WIB

Bayar UKT Pakai Pinjol, Ketum Forum Zakat: Kami Punya Beasiswa Pendidikan

Hampir semua lembaga filantropi, terutama lembaga zakat, punya program beasiswa.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman (kiri).
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Umum Forum Zakat (Foz) Bambang Suherman menyampaikan lembaga filantropi di semua level, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga nasional memiliki program beasiswa pendidikan. Program ini termasuk program yang bersifat umum untuk membantu anak-anak muda, baik yang basisnya karena kemiskinan maupun kompetensi atau bakat yang dimiliki.

"Hampir semua lembaga filantropi, terutama lembaga zakat, itu punya program beasiswa untuk generasi muda. Jadi ini bukan hal baru," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (31/1/2024).

Baca Juga

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca Hari Ini: Mayoritas Kota Besar Diguyur Hujan Ringan

Dia melanjutkan, lembaga-lembaga zakat dan filantropi membagi tematiknya menjadi tiga. Pertama, layanan untuk kemiskinan yang bersifat mendesak dan responsif. Kedua, program yang bersifat pengembangan dan peningkatan kapasitas.

"Nah di sini masuk skema program pendidikan, baik yang objeknya adalah pengetahuan seperti kuliah, sekolah dan lain lain, maupun yang objeknya adalah keterampilan, seperti kursus, balai latihan kerja dan lainnya. Program-program pendidikan mereka berlimpah, karena ini bukan program baru," jelasnya.

Bambang mengatakan, biasanya justru, program yang mengarah pada pemberdayaan itu lebih sedikit karena membutuhkan sumber daya lebih besar. Untuk lembaga-lembaga dengan sumber daya terbatas, terutama di tingkat kabupaten, biasanya memiliki persoalan implementasi program-program pemberdayaan karena dia butuh pembiayaan modal besar. Karena itu, justru kalau pendidikan lebih populer di kalangan lembaga-lembaga zakat dan filantropi.

"Hampir semua lembaga zakat dan filantropi itu memiliki program-program khusus untuk ini. Perhatian lembaga filantropi dan zakat kepada milenial dan Gen-z, itu sangat tinggi," tuturnya.

Hal tersebut karena dua hal. Pertama, kesadaran tentang perputaran generasi yang akan diisi oleh anak-anak muda ini adalah kesadaran mendasar yang dipahami oleh lembaga-lembaga filantropi dan zakat. Kedua, hampir semua lembaga punya kepentingan untuk terlibat dalam menyongsong Indonesia Emas 20245. Ini adalah momentum yang diisi oleh anak-anak muda.

"Maka, spending, desain program, pembiayaan, dan kontribusi gagasan, ini semua muncul di sini. Lembaga-lembaga filantropi dan zakat justru menggunakan tema-tema yang bermanfaat bagi anak-anak muda sebagai tema produktif yang hari ini dipakai dan dijadikan sebagai investasi untuk membangun kapasitas lembaga dalam jangka waktu panjang. Jadi ini bukan hal yang asing, baru, dan belum dilakukan," kata dia.

Pada 2022, Forum Zakat mencatat ada 62 ribu penerima manfaat program beasiswa di sektor pendidikan tinggi. Jumlah tersebut diambil dari 52 lembaga zakat anggota FOZ dari total anggota Fozsebanyak 196 lembaga zakat. Adapun jenis-jenis programnya beragam. Mulai dari bantuan biaya pendidikan sampai ke program pembinaan berbasis asrama.

Sebelumnya, Penawaran pinjaman online (pinjol) oleh kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) kepada mahasiswanya dalam pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) menimbulkan polemik.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa KH Asrorun Ni'am Sholeh menanggapi hal tersebut. Dia mengatakan, MUI mendorong optimalisasi lembaga filantropi Islam khususnya untuk pendidikan, khususnya penyaluran bagi anak-anak yang menempuh pendidikan dan kesulitan pembiayaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement