REPUBLIKA.CO.ID,PADANG ARO- Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menargetkan dapat mencetak seribu penghafal Alquran atau hafiz/hafizah selama 2020 ini. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Solsel menganggarkan uang dari Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD) sebanyak Rp 800 juta lebih.
"Anggaran buat mencetak seribu hafiz ini lebih kurang Rp 830 juta," kata Kabag Humas Pemkab Solsel, Firdaus Firman kepada Republika.co.id, Selasa (21/1).
Dalam menghasilkan 1000 hafiz/hafizah periode 2020 di Solel, ini hal pertama yang akan dilakukan adalah menyeleksi guru-guru yang akan mendidik para penghafal Alquran. Bidang Pemerintahan dan Kesra Solsel, Fidel Efendi menyebut seleksi guru tahfiz dilakukan hari ini.
Fidel menyebut program cetak 1.000 hafiz ini termotivasi dari putri Solok Selatan yang berhasil meraih juara pertama lomba hafiz 30 Juz, pada MTQ tingkat Provinsi Sumatra Barat tahun lalu di Kota Solok. Waktu itu delegasi Solsel yang mampu menjadi juara MTQ untuk hafalan 30 juz mendapatkan bonus diterima menjadi mahasiswa kedokteran pada Universitas Andalas Padang tanpa mengikuti tes atau seleksi.
"Melihat potensi yang sangat besar itu, maka Pemkab buat program ini sehingga diharapkan akan lahir penerus bangsa yang cerdas dan Qur'ani di Solok Selatan,” ucap Fidel.
Fidel menambahkan, program seribu hafiz ini juga selaras dengan visi dan misi Kabupaten Solok Selatan yaitu Sejahtera dan Religius. Dengan semaraknya program tahfiz ini, menurut Fidel, Pemkab Solsel berharap akan berdampak kepada ramainya masyarakat untuk salat berjamaah di masjid. Sehingga syiar agama islam semakin berkembang, kerena pengajian Agama Islam semakin banyak di tiap-tiap nagari di Solsel.
Fidel mengatakan harapan Pemkab Solsel dalam setiap tahun siswa yang mengikuti program tahfiz ini bisa menghafal Alquran minimal 2 juz. Apabila siswa tersebut mulai menghafal saat berada di bangku kelas tiga SD, maka diharapkan nanti setelah tamat sekolah menengah pertama, siswa ini sudah bisa menghafal beberapa juz Alquran.