Senin 06 Jan 2020 23:02 WIB

Masjid Kembali Jadi Sasaran Penyerangan, Kali Ini di Jerman

Kejahatan penyerangan terhadap masjid semakin meningkat.

Rep: MgRol 127/ Red: Nashih Nashrullah
Kejahatan penyerangan terhadap masjid semakin meningkat. Foto ilustrasi masjid di Jerman.
Foto: EPA/CHRISTIAN CHARISIUS
Kejahatan penyerangan terhadap masjid semakin meningkat. Foto ilustrasi masjid di Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN— Kelompok tak dikenal telah menyerang sebuah masjid di kota Bavaria-Jerman pada Sabtu (4/1) malam. Umat Islam di sana telah terkena tindakan anti-Muslim yang kian meningkat. 

Dilansir dari Daily Sabah, pintu kaca Masjid Mimar Sinan, yang dikelola Turkish Islamic Union for Religious Affairs (DITIB), telah rusak akibat serangan tersebut.

Baca Juga

Direktur Masjid Mimar Sinan, Hikmet Kıylıoğlu, mengatakan jamaah shalat Subuh saat itu segera melaporkan kejadian kepada polisi. Kemudian, mereka melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

Hikmet Kıylıoğlu juga menambahkan, otoritas hukum yang bertanggung jawab harus menangkap dan memberikan hukuman kepada pelaku serangan baru-baru ini. 

Jerman adalah negara berpenduduk lebih dari 81 juta orang dengan populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. 

Di antara hampir 4,7 juta Muslim di negara itu, 3 juta orang berasal dari Turki. Banyak orang Jerman yang merupakan keturunan imigran Turki generasi kedua dan ketiga dan pindah ke negara itu sejak tahun 1960-an.

Jerman telah menghadapi peningkatan sentimen anti-Muslim dan kebencian terhadap migran dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal itu terjadi karena adanya partai-partai sayap kanan yang telah mengeksploitasi kekhawatiran atas krisis pengungsi dan juga terorisme.

Polisi mencatat, telah ada 813 kasus kejahatan rasial terhadap Muslim pada 2018. Di balik itu, ada 54 Muslim terluka dalam serangan-serangan yang sebagian besar dilakukan oleh ekstremis sayap kanan.  

Serangan itu terjadi ketika kelompok-kelompok anti-Muslim mendapatkan lebih banyak kekuatan politik di Eropa hingga serangan mematikan terhadap masjid-masjid di negara-negara Barat. Termasuk serangan di Christchurch, Selandia Baru pada Maret lalu yang merenggut 51 nyawa dan menyebabkan cedera serius bagi para korbannya.

  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement