Senin 06 Jan 2020 22:56 WIB

Dompet Dhuafa Ajak Petani Tanam Padi Ramah Lingkungan

Petani mendapat pelatihan pengelolaan dan pembuatan pupuk organik di RBDD Rejosari

Dompet Dhuafa bekerjasama dengan LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) Lembah Kamuning menyelenggarakan  serangkaian pelatihan pertanian organik terpadu (POT) di Rumah Belajar Dompet Dhuafa (RBDD) Rejosari, Sawahan, kab. Madiun.
Foto: Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa bekerjasama dengan LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) Lembah Kamuning menyelenggarakan serangkaian pelatihan pertanian organik terpadu (POT) di Rumah Belajar Dompet Dhuafa (RBDD) Rejosari, Sawahan, kab. Madiun.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Terdorong oleh kesadaran untuk mencintai kelestarian bumi, Dompet Dhuafa bekerjasama dengan LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) Lembah Kamuning menyelenggarakan  serangkaian pelatihan pertanian organik terpadu (POT) di Rumah Belajar Dompet Dhuafa (RBDD) Rejosari, Sawahan, kab. Madiun. Para petani mendapatkan pelatihan di dalam kelas mengenai cara mengenali tanah, pengelolaan tanah, pembuatan pupuk organik dan cara tanam yang benar, Senin (6/1).

Selama lima hari para peserta  dibimbing langsung oleh pakar pertanian dari lembah Kamuning Farm, Sudarmoko. Setelah pelatihan di dalam kelas, Para petani melakukan praktek langsung di lapangan atau dikenal dengan sekolah lapang. Petani Rejosari yang berjumlah 25 orang ini sangat antusias mengikuti semua rangkaian pelatihan, terbukti dari kehadiran mereka yang tak mengenal waktu untuk belajar dan juga langsung praktek di sawah demplot yang disediakan oleh Dompet Dhuafa.

Pada Senin (6/1) para petani bersama inisiator, pendiri dan Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi, serta Kepala Dinas Pertanian Madiun beserta jajarannya melakukan penanaman perdana padi ramah lingkungan di Desa Rejosari Kecamatan Sawahan. Di acara Tanam Perdana ini, Parni Hadi, jurnalis senior yang berasal dari Rejosari ini menyampaikan keinginan kuatnya untuk membuat petani sejahtera dan mandiri.

Dengan pelatihan dan praktek ini, pria yang selalu bangga menyebut dirinya sebagai anak desa ini berharap para petani bisa memiliki kemampuan bertani yang baik dan benar sehingga hasil tani bisa berlimpah dan petani sejahtera.

Sementara itu, Sudarmoko Pakar Pertanian dan Peternakan dari Kuningan Jawa barat, mitra Dompet Dhuafa di bidang pertanian  mengatakan, “Untuk merubah sikap dan perilaku petani itu tidak mudah, semua membutuhkan waktu dan proses yang cukup panjang , dan adanya dukungan dari semua pihak, termasuk dari Dompet Dhuafa, petani yang ada di pedesaan nantinya bisa berkembang dan mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian," ucap dia.

Tujuan lain dari acara Tanam Perdana padi ramah lingkungan ini adalah untuk mensyiarkan cara bertanam padi yang benar, tidak merusak lingkungan dan tidak merusak tanah negeri Indonesia yang terkenal subur dan makmur. Dompet Dhuafa berkeyakinan penuh bahwa jika semua elemen baik dari pemerintah, masyarakat  tim ahli dan para tokoh lainya bersinergi dalam meningkatkan pertanian di Indonesia, maka tidak mustahil kedaulatan pangan akan segera terwujud dan petani semakin sejahtera.

Suryadi (60 tahun) selaku peserta  mengaku sebagai petani binaan merasa bersyukur mendapatkan pelatihan ini dan akan menularkan ilmu yang telah saya dapatkan selama pelatihan kepada para petani sekitar rumah, agar semua juga merasakan keberkahan dari ilmu yang diberikan oleh Dompet Dhuafa, tentunya dalam rangka mencapai kesejahteraan secara bersama.

Dompet Dhuafa kedepan tidak hanya melakukan pendampingan pada proses budidaya, dalam strategi pemasaran pun telah disiapkan. Setiap tahunya dalam program tebar zakat nusantara, Dompet Dhuafa mampu menyerap kebutuhan beras dalam jumlah yang besar. Melihat program-program pemberdayaan yang digulirkan Dompet Dhuafa dalam sektor pertanian, sudah seharusnya berbagai aspek kalangan masyarakat dan pemerintah untuk tumbuh bersama Dompet Dhuafa mewujudkan kemandirian demi kadaulatan pangan negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement