Sabtu 04 Jan 2020 06:00 WIB

UAS Ingin Padang Panjang Konsisten Jadi Ikon Pendidikan

UAS menyebut Banyak ulama besar lahir di Padang Panjang.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
UAS Ingin Padang Panjang Konsisten Jadi Ikon Pendidikan . Foto: Ustaz Abdul Somad
Foto: Republika/Prayogi
UAS Ingin Padang Panjang Konsisten Jadi Ikon Pendidikan . Foto: Ustaz Abdul Somad

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG PANJANG- Ustaz Abdul Somad (UAS) mengaku bangga bisa bersilaturahmi dan berceramah di Masjid Islamic Center Padang Panjang. UAS diundang dalam tabligh akbar dalam rangka apel akbar remaja masjid se Kota Padang Panjang pada Jumat (3/1).

UAS mengatakan sejak dulu, ia mengenal Padang Panjang yang dijuluki Kota Serambi Mekkah merupakan kota yang identik dengan pendidikan Islam. Sejak dahulu menurut UAS, pelajar dari Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jambi bahkan ada dari Jawa datang ke Padang Panjang buat menuntut ilmu agama.

"Padang Panjang merupakan sebuah kebanggaan. Kota santri, kota pelajar, kota para ulama, kota pendidikan. Anak-anak muda Padang Panjang harus mempertahankan hal ini," kata UAS.

UAS menceritakan ada banyak ulama besar yang telah lahir dan dibesarkan di Padang Panjang. Di antaranya Buya Hamka, Mahmud Yunus dan lain-lain. Selain kaya dengan ulama dan pondok pesantren, alumni Padang Panjang menurut UAS juga banyak mendirikan sekolah-sekolah agama ketika selesai pendidikan dan pulang ke kampung halaman masing-masing.

Hingga sekarang, di Padang Panjang masih banyak pondok pesantren yang eksis mendidik generasi muda untuk ilmu-ilmu agama dan ilmu umum. Di antaranya Pondok Pesantren Diniyyah Puteri, Ponpes Modern Thawalib Gunung, Pondok Pesantren Perguruan Thawalib, Ponpes Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Pesantren Terpadu Serambi Mekkah, Pondok Pesantren Syekh Muhammad Jamil Jaho dan lain-lain.

UAS menambahkan pondok pesantren merupakan salah satu benteng untuk menjaga generasi muda dari perbuatan maksiat. Terlebih zaman modernisasi seperti sekarang, para orang tua menurut UAS harus ekstra menjaga anak-anak dan generasi muda karena godaan begitu mudah datang seperti melalui beraneka ragam gadget.

"Tak ada benteng yang dapat menjaga anak-anak kita kecuali pondok pesantren," ucap UAS.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement