REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Ulama kondang Ustaz Abdul Somad turut berduka cita mendengar kabar berpulangnya Wakil Ketua MUI sekaligus tokoh Muhammadiyah Yunahar Ilyas ke rahmatullah. UAS menyebut meninggalnya ulama asal Bukittinggi Sumatra Barat tersebut membuat umat Islam, khususnya di Indonesia kehilangan ulama besar.
"Kita kehilangan ulama besar. Semoga Allah lapangkan kuburnya, Allah terangkan makamnya, dan Allah balas semua kebaikannya," kata UAS kepada Republika.co.id usai mengisi Tabligh Akbar di Masjid Islamic Center Kota Padang Panjang, Jumat (3/1).
UAS menilai Yunahar Ilyas merupakan sosok ulama yang rendah hati dan dalam keilmuannya tentang agama Islam. UAS berharap akan ada ulama-ulama muda yang bisa tumbuh menjadi ulama tawaduk seperti Yunahar Ilyas. UAS meminta generasi muda meniru ketawaduk'an Yunahar Ilyas yang selama ini diketahui sebagai figur yang tekun dan rendah hati.
"Beliau seorang ulama besar, profesor, doktor, pimpinan ormas, tapi selalu rendah hati," ujar UAS.
Kabar duka datang dari keluarga wakil ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Yunahar Ilyas. Ulama tersebut telah meninggal dunia pada Kamis (2/1) malam pukul 23.47 WIB di RS Sardjito, Yogyakarta.
Almarhum tutup usia setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta. Yunahar meninggal di usia 63 tahun.
Sebelumnya dia memang sakit dan menjalani cuci darah. Putra Minang ini dikenal sangat konsisten mendakwahkan Islam ke berbagai wilayah. Berkali-kali dia menekankan dakwah Islam harus mencerahkan dan menginspirasi umat sehingga menggerakkan mereka untuk membangun bangsa dan peradaban. Dia juga dikenal sebagai pengurus pusat Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia, dan guru besar Universitas Muhammadiyah di Yogyakarta.