REPUBLIKA.CO.ID, DALLAS -- Seorang pegawai rumah makan cepat saji di Dallas, Amerika Serikat. Chicken Express, Folake Adebola, diminta pulang ke rumah lantaran keputusannya mengenakan hijab. Hal tersebut ia unggah dalam sebuah video yang ia bagikan di akun Twitter miliknya @naemuulaa.
Dalam video tersebut terlihat perdebatan antara dirinya dengan bosnya terkait hijab yang ia kenakan. Folake telah memohon agar ia diizinkan mengenakan hijab.
"Itu bagian dari agama saya, rasanya jika saya bekerja di sini, Anda semua bisa (mengakomodasi) agama saya", ujarnya, dilansir Al Araby, Rabu (1/1).
Namun, bosnya memiliki anggapan lain. Menurutnya, hijab bukanlah seragam dari Chicken Express. Sedangkan ia menilai penutup kepala yang dipakai seorang Muslim adalah hal yang berbeda. Bosnya beranggapan hijab tidak ada hubungannya dengan agama.
Perdebatan keduanya tak menemui titik terang. Hingga si pegawai tersebut tetap akan mengenakan hijabnya.
Hingga Kamis malam, video tersebut telah di retweet oleh lebih dari 8.000 akun dan disukai 23 ribu lebih akun. Dalam cicitannya, ia juga mengimbau kepada warganet untuk tidak datang ke Chicken Express tersebut.
Warganet lainnya memuji keputusannya membagikan video tersebut untuk menginspirasi orang lain dalam situasi yang sama. Warganet lainnya lain juga meminta dirinya tetap kuat dalam menghadapi diskriminasi tersebut.
Chicken Express menolak memberi tanggapan ketika dihubungi Metro terkait insiden tersebut.
I converted to Islam not too long ago and I started wearing my hijab, I went to work today and was kicked out because my hijab was not apart the “ dress code” apparently and I wasn’t allowed to wear it. Don’t come to the chicken express in Fort Worth!! pic.twitter.com/xiulAEJS8y
— Folake Adebola 💕 (@naemuulaa) December 30, 2019