Senin 23 Dec 2019 13:56 WIB

Polisi Selidiki Vandalisme 'Merry Xmas' di Masjid Minnesota

Polisi Minnesota sedang menyelidiki insiden itu sebagai kejahatan rasial.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, SAINT PAUL -- Polisi menyelidiki vandalisme yang terjadi di Masjid Darul Iman di Saint Paul, Minnesota sebagai kejahatan rasial. Seorang tersangka mencoba mencuri beberapa barang dan meninggalkan tulisan kebencian terhadap Islam.

Berdasarkan rilis dari organisasi Council on American-Islamic Relations/Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), tulisan itu pesan kebencian yang jelas. Hal ini termasuk frasa 'Merry Xmas dan referensi ke Yesus dan Tuhan.

Baca Juga

"Karena referensi agama dalam grafiti dan kerusakan yang terjadi pada masjid, kami mendesak pihak penegak hukum menyelidiki kemungkinan bias motif untuk insiden ini. Jenis insiden ini meningkatkan masalah keamanan bagi komunitas Muslim Minnesota," kata Direktur Eksekutif CAIR-MN, Jaylani Hussein dalam sebuah pernyataan, dilansir di ABC News, Senin (23/12).

Petugas informasi publik untuk Departemen Kepolisian St. Paul, Steve Linders mengatakan, seorang jamaah dari Masjid Darul Iman berupaya menggagalkan percobaan pencurian. Saat itu, jamaah tersebut berjalan ke masjid pada Sabtu (21/12) sekitar pukul 07.00. Ia memergoki tersangka mencoba mencuri laptop dan komputer, akan tetapi melarikan diri tanpa mengambil apa pun.

Linders mengatakan, pelaku menyebabkan kerusakan yang signifikan setelah mengobrak-abrik kantor dan meninggalkan beberapa tulisan yang dianggap bertele-tele di papan tulis. Menurut CAIR, tersangka telah menyebabkan kerusakan hingga 7.000 dolar ASa. Jejak pecahan kaca juga ditemukan di dalam gedung.

Polisi sedang menyelidiki insiden itu sebagai kejahatan rasial karena tulisan-tulisan itu dan karena terjadi di sebuah masjid. Departemen kepolisian telah meningkatkan patroli untuk masjid-masjid di daerah tersebut. Hingga kini belum ada penangkapan yang dilakukan oleh kepolisian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement