Senin 23 Dec 2019 04:15 WIB

Mimpi Al Fatih Bumikan Alquran di Daerah Minoritas

Untuk menjadi penghapal Alquran cobaannya memang cukup banyak.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Suasana di Masjid kawasan Pondok Pesantren Al Fatih Boarding School yang terletak di Jalan Dago Giri, Mekarwangi Lembang, Jumat (20/12), cukup semarak.
Foto: Foto: Arie Lukihardianti /Republika
Suasana di Masjid kawasan Pondok Pesantren Al Fatih Boarding School yang terletak di Jalan Dago Giri, Mekarwangi Lembang, Jumat (20/12), cukup semarak.

REPUBLIKA.CO.ID, Suasana di Masjid kawasan Pondok Pesantren Al Fatih Boarding School yang terletak di Jalan Dago Giri, Mekarwangi Lembang, Jumat (20/12), terlihat tegang. Seorang anak, menggunakan koko berwarna merah marun bermotifkan kain khas Nusa Tenggara Timur (NTT), menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh tiga orang penguji. Sesekali, anak bernama M Al Fatih Ya'qub Guhir (14 tahun) tersebut terlihat gugup. Namun, kedua orang tua yang duduk di sampingnya terlihat menguatkan Fatih. Sehingga, suara merdunya pun terdengar melafalkan ayat demi ayat dalam sidang terbuka untuk menentukan kelulusan seorang santri sebagai penghapal Alquran 30 Juz.

Satu persatu tes ayat yang dilontarkan oleh penguji, bisa dijawab dengan lancar oleh Fatih. Hingga akhirnya, Fatih pun dinyatakan lulus sebagai Hafiz Quran 30 Juz. Pekikan takbir pun mengiringi keputusan tim penguji.

Wajah Fatih yang awalnya terlihat sangat tegang berubah seketika menjadi wajah penuh gembira. Tangisan seisi ruangan pun pecah, saat prosesi pemberian mahkota oleh Fatih pada ibundanya. Hampir semua undangan yang hadir terlihat menetaskan air mata. Begitu juga, kedua orang tua Fatih.

photo
Prosesi pemberian mahkota oleh Fatih pada ibundanya. (Foto : Arie Lukihardianti /Republika).

Kemudian, Fatih pun mencuci kaki ibunya bernama Siti Aminah, sebagai bakti sebagai seorang anak. Sidang terbuka tersebut, diakhiri dengan pemberian ucapan selamat pada Fatih dan kedua orang tuanya.

"Alhamdulillah, saya bisa lulus 30 Juz. Di kampung saya, NTT sedikit islamnya. Saya berharap, bisa berdakwah di tanah kelahiran. Saya nuntut ilmu jauh ke Jawa untuk pulang ke NTT menghidupkan Quran disana," ujar Fatih kepada Republika.co.id.

Fatih menghapal Alquran sejak SD. Namun, selama enam tahun, dia baru menghapal 2 juz Alquran. Karena ingin jadi hafiz, dia pun memilih belajar di Pondok Pesantren Al Fatih-Lembang. 

"Alhamdulillah, saya melanjutkan hapalan dari SMP kelas 1 sampai kelas 3 ini dalam waktu 2 tahun setengah," ujar siswa kelahiran 6 Januari 2005 itu. 

Fatih mengatakan, sejak kecil ia memang bercita-cita ingin menjadi hafiz. Akhirnya, cita-citanya pun tercapai. Dia berharap, bisa memberi semangat generasi muda di kampungnya untuk bisa menghapal quran.

"Ya tantangannya banyak. Karena ada yang sampai capek saya menghapal. Tapi, ada yang gampang juga. Kalau  nemu ayat yang gampang menghapalnya cepat. Tapi, kalau ayatnya susah dihapal kadang saya suka ngambek. Suka kesel," kata Fatih dengan polosnya.

Fatih mengakui, untuk menjadi penghapal Alquran cobaannya memang cukup banyak. Terutama, harus mengatasi rasa malas dan selalu berusaha untuk displin.

"Harus dispilin, waktu bangunnya harus lebih pagi untuk menghapal. Tapi, kuncinya harus fokus," katanya.

Ayah Fatih, Muhamad Guhir berharap, setelah Fatih menjadi Hafiz Quran 30 Juz, adik-adiknya bisa mengikuti menjadi penghapal Alquran. Fatih sendiri, merupakan anak kedua dari 5 bersaudara. Namun, di keluarga kecil maupun keluarga besarnya baru Fatih yang Hafiz quran.

photo
Ayah Fatih, Muhamad Guhir berharap, setelah Fatih menjadi Hafiz Quran 30 Juz, adik-adiknya bisa mengikuti menjadi penghapal Alquran.

"Saya sangat bangga dan berbahagia sekali Fatih bisa menjadi tahfiz. Kami harap, di Pondok Pesantren Al Fatih bisa menghasilkan generasi qurani di masa mendatang yang berkontribusi pada dunia," paparnya.

Guhir menjelaskan, agama Islam di kampunya memang minoritas. Jadi, untuk mempelajari Alquran, dia memiliki  tantangan yang luar biasa. 

"NTT Islamnya minoritas hanya 10 persen saja. Jadi di kehidupan kami, untuk mendalami Islam itu tantangannya besar di masyarakat," tegasnya.

Guhir berharap, dengan menjadi hafiz Quran anak-anaknya bisa menjadi generasi yang kuat.  Di NTT sendiri anak-anak memang dididik untuk menjadi hafiz Quran bukan hanya Fatih.

"Kami semua, ingin anak-anak seperti itu. Alhamdulillah sekarang banyak yang mengirimkan anaknya ke pesantren. Bahkan mencari pesantren yang terbaik hingga ke pulau Jawa," katanya.

Menurut Pembina Sekaligus Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Al Fatih, Muhammad Soleh, muridnya yang bernama M Al Fatih Ya'qub Guhir akhirnya bisa lulus menjadi penghapal Alquran 30 Juz selama dua tahun setengah. Saat Fatih masuk mondok, pihak pesantren masih mencari metode menghapal Alquran yang tepat untuk anak SMP kelas 1 dan 3. 

"Banyak metode yang kami coba. Sampai akhirnya kami menemukan metode yang pas," katanya.

Soleh mengatakan, dengan bermacam-macam perilaku anak, maka sekolah selalu mencari metode yang pas. Ternyata, metode yang tepat adalah menghapal 45 menit satu halaman Quran.

"Alhamdulillah, metode ini sukses. Dan ini, yang diterapkan ke Fatih. Bahkan, praktiknya banyak siswa yang bisa menghapal sehalaman Quran selama 30 sampai 35 menit. Ya,  45 menit itu paling lambat," katanya.

Soleh mengatakan, Pondok Pesantren Al Fatih, pada 2018 meluluskan 28 hafiz Quran dari 17 provinsi. Selain itu, walaupun baru berdiri selama 5 tahun tapi Al Fatih sudah meluluskan yang 30 juz sampai 33 orang dan sudah menyebar  ke seluruh Indonesia. 

"Kami memang menyebarkan informasi ke semua provinsi yang minoritas muslim, bahwa kami menerima siswa untuk dididik hafiz Quran. Di antaranya di Bali, NTT, dan Papua," katanya.

Menurut Soleh, pesantrennya memang menerima siswa khusus dari daerah yang muslimnya minoritas karena ini urusannya dakwah. "Kan yayasan kita yayasan dakwah Al Fatih," katanya.

Soleh berharap, dengan menyebarkan tahfiz ke semua penjuru Indonesia maka Al quran akan semakin membumi. Karena, hanya dengn Al quran semua hati akan menjadi lembut, otak menjadi cerdas dan berahlak baik. "Banyak pengaruh Alquran dalam kehidupan kita," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement