Jumat 13 Dec 2019 06:17 WIB

Soal Diduga Hina Nabi, Ujian Agama di Junjung Sirih Diulang

Soal diduga hina Nabi, ujian Agama ulang akan dilaksanakan pekan depan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ani Nursalikah
Soal Diduga Hina Nabi, Ujian Agama di Junjung Sirih Diulang. Foto ilustrasi siswa SD sedang ujian.
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Soal Diduga Hina Nabi, Ujian Agama di Junjung Sirih Diulang. Foto ilustrasi siswa SD sedang ujian.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok, Sumatra Barat Zulkisar mengatakan ujian semester untuk pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV SD di Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok dipastikan diulang. Ujian ulangan akan diselenggarakan pada Selasa (17/12) pekan depan.

"Ujian akan diulang. Ujian semula saya batalkan karena soalnya cacat," kata Zulkisar, Kamis (12/12).

Baca Juga

Soal ujian semester mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV SD di Kecamatan Junjung Sirih menuai kritik lantaran ditemukan satu soal yang diduga memuat konten menghina Nabi Muhammad SAW. Walau kejadian ini disebabkan kelalaian dan sudah ada permintaan maaf dari pihak pembuat soal, Dinas Pendidikan Kabupaten Solok tetap membatalkan ujian karena menilai soal telah cacat. Terlebih kesalahan ini menuai kritik dari warga di media sosial.

Ujian semester itu sudah dilaksanakan pada Senin (9/12) lalu. Setelah ujian terlaksana, warganet di Solok dihebohkan karena adanya temuan soal yang berisi dugaan menghina Nabi Muhammad.

Pertanyaan dan pilihan jawaban yang tertera di soal nomor urut 13 berbunyi, 'Sikap Nabi Muhammad SAW yang tidak patut kita teladani?

A. Malas Belajar

B. Mengerjakan tugas belajar.

C. Menjaga nama baik sekolah dan guru, dan

D. Menjaga nama baik orang tua.

Zulkisar menjelaskan harusnya soal tersebut yang benar adalah 'Selaku umat nabi Muhammad SAW, sebaiknya meneladani sikapnya. Sebagai pelajar, yang tidak patut kita contoh dari pernyataan di bawah ini adalah?

A. Malas Belajar

B. Mengerjakan tugas belajar.

C. Menjaga nama baik sekolah dan guru, dan

D. Menjaga nama baik orang tua.

Zulkisar menyebut masih melakukan investigasi untuk menemukan orang yang lalai dalam pembuatan soal tersebut. Dinas Pendidikan Kabupaten Solok berencana melaporkan ke kepolisian agar pelaku ditemukan dan kasus ini diusut hingga tuntas.

"Mungkin kami laporkan ke pihak yang berwajib. Agar diusut tuntas siapa pelaku," ucap Zulkisar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement