REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) mengintruksikan kepada seluruh kadernya di seluruh Indonesia untuk melakukan shalat gaib dan tahlil.
Instruksi ini disampaikan PP IPNU setelah salah satu kadernya yang menjabat sebagai Ketua Pimpinan Wilayah IPNU Kalimantan Selatan, Suberian, ditabrak truk hingga meninggal dunia.
Ketua Umum PP IPNU, Aswandi Jailani, menyampaikan duka cita atas wafatnya Suberian Bin Supian pada Rabu (11/12) kemarin. Selain aktif di IPNU, Suberian juga merupakan mahasiswa asal Desa Galagah Hulu, Kecamatan Sungai Tabukan.
“Sehubungan dengan hal tersebut, PP IPNU mengintstruksikan kepada seluruh kader dan anggota IPNU agar menyelenggarakan shalat gaib, Yasin dan Tahlil untuk almarhum,” ujar Aswandi dalam surat edaran yang diterima Republika.co.id, Kamis (12/12).
Aswando berharap kepada seluruh kader IPNU untuk segera melaksanakan intruksi PP IPNU sesuai surat edaran bernomor 304/PP/A/XIX/7354/XII/19 tersebut.
Dia juga turut mendoakan agar perjuangan almarhum Suberian selama di IPNU dinilai sebagai ibadah oleh Allah SWT. "Saya minta untuk semua kader melaksanakan sesuai surat intruksi. Semoga semua doa yang kita panjatkan dikabulkan Allah SWT," kata Aswandi.
Seperti diketahui, dalam musibah ini motor vario yang dikendarai Suberian bin Supan dan Ahmad Riyadi bertabrakan dengan Truk berpelat AG 8599 HV) di Kilometer 95, Kecamatan Tapin Selatan pada Rabu (11/12) malam, sekitar pukul 18.40 Wita.
Saat mengalami kecelakaan tersebut korban sempat ditolong sejumlah relawan Darul Falah. Namun, sebelum sampai ke Rumah Sakit terdekat, korban keburu menghembuskan nafas terakhirnya. Sementara, sopir truk yang menabrak, Bagus Dwi Septian Nogroho (27) telah diamankan jajaran Satuan Lalu Lintas Polres Tapin.