REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belajar agar bisa membaca dan menghafal Alquran dengan baik dan benar membutuhkan kesabaran. Memperhatikan guru yang mengajari dengan seksama tentang cara membaca setiap bunyi huruf pada Alquran dan tidak tergesa-gesa karena ingin cepat bisa membaca dan menghafal menjadi kunci keberhasilan.
Setidaknya inilah hikmah yang bisa diambil umat Islam dari hadits Nabi Muhammad SAW yang menceritakan bagaimana Rasulullah dibimbing oleh Allah SWT untuk tidak tergesa-gesa mempelajari wahyu yang disampaikan melalui Malaikat Jibril. Hadits Nabi Muhammad bisa ditemukan dalam Sahih Bukhari nomor 4 dan 4970, Sahih Muslim nomor 680, dan Nasai nomor 926 sekaligus menjadi penjelas sebab turunnya ayat pada Surah Al Qiyamah terutama ayat 16-18.
Secara ringkas hadits-hadits tersebut menjelaskan ketika Rasulullah mendapatkan wahyu. Rasulullah menggerakkan kedua bibirnya untuk mengikuti seperti yang sampaikan malaikat agar cepat menguasainya. Maka Allah SWT pun membimbing Rasulullah.
"Janganlah engkau (Muhammad) menggerakkan lidahmu untuk membaca Alquran karena hendak cepat-cepat menguasainya (16). Sesungguhnya kami yang akan mengumpulkannya di dalam dadamu dan (membuatmu pandai) membacanya (17) Apabila kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu (18). Kemudian sesungguhnya atas tangguhan Kamilah penjelasannya (19)," Surah Al Qiyamah.
Pada hadits di Sahih Bukhari nomor 4 maksud tentang ayat 17 Surah Al Qiyamah yakni "Apabila kami telah selesai membacanya maka ikutilah bacaan itu," maksudnya agar Rasulullah diam dan mendengarkan setiap wahyu yang diturunkan. Sejak itu, bila datang Malaikat Jibril kepada Rasulullah, Rasulullah mendengarkan wahyu yang dibawanya dengan seksama, dan bila Jibril telah pergi, Rasulluah baru membacakannya sebagaimana Jibril membacakannya pada Rasulullah. Pada hadits di Sahih Nasai 926 dijelaskan, bila Jibril pergi, Rasulullah sudah bisa membacanya sebagaimana dibacakan atau diajarkan Jibril.