Guna menghilangkan kekhawatirannya itu, Tanju mulai menghadiri acara-acara untuk para mualaf dan menjadi sukarelawan di WhyIslam, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Somerset yang mengajarkan tentang iman dan memiliki divisi dalam bahasa Spanyol.
Sekitar setahun yang lalu, ia mulai pergi ke kelas mingguan di North Hudson Islamic Educational Center di Union City. Tempat itu merupakan lokasi di mana orang-orang Latin membentuk sekitar 10 persen dari jemaat.
"Aku merasa sangat senang. Aku tidak merasa kesepian di jalan spiritualku," katanya.
Pusat Pendidikan Islam Hudson Utara, tempat Lopez dan Tanju menimba ilmu, jumlah warga Latin yang berpindah keyakinan terus meningkat. Imam masjid sekaligus pemimpim spiritual Mohammad Alhayek mengatakan, kenaikan terjadi sejak masjid dibuka pada tahun 1992 silam.
Masjid ini berada di tengah salah satu populasi terbesar di negara bagian Latin. Pada akhirnya menarik perhatian keluarga dari Republik Dominika, Kolombia, Kuba dan Ekuador.
Letak masjid berada tidak jauh dari Bergenline Avenue, jalan ramai yang dipenuhi dengan bodegas, toko roti dan restoran dengan tanda bilingual di mana percakapan Spanyol sering berada dalam jangkauan pendengaran.
Alhayek mengatakan, masjid terus berdakwah hingga mencakup tabel informasi tentang Bergenline. Hal itu kemudian telah menjadi kunci pertumbuhan komunitas muslim di kawasan tersebut.
Di masjid itu, merupakan hal biasa untuk melihat Quran berbahasa Spanyol atau melihat empanada disajikan bersama makanan dari Timur Tengah pada jamuan makan malam seadanya. Alhayek mengatakan, masjid memiliki visi untuk berbagi ajaran Islam yang sebenarnya, pedoman Islam, dengan sebanyak mungkin orang di wilayah North Jersey Hudson.
"Itu adalah prioritas pertama kami, dan kemudian melampaui (untuk menjangkau) sebanyak mungkin orang," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
