REPUBLIKA.CO.ID,CHICAGO -- Organisasi Muslim Amerika untuk Palestina (AMP) mendorong agar calon presiden dari partai Demokrat untuk memprioritaskan persoalan Palestina sebagai kebijakan luar negerinya. Hal itu disampaikan dalam konvensi ke-12 AMP di Chicago pada Sabtu (30/11).
Konvensi itu dihadiri sekitar 3.500 orang dari seluruh Amerika Serikat (AS). Adapun pembicara utamanya adalah akademisi Marc Lamont Hill, aktivis Linda Sarsour, pengacara Zahra Billoo, dan anggota kongres AS keturunan Palestina Rashida Tlaib.
Konvensi ini menjadi referensi spesial untuk mengubah sentimen terhadap Palestina, terutama pada kalangan pemilih muda Partai Demokrat. Sebab, mereka mulai melihat upaya pemisahan orang tua dengan anaknya di perbatasan AS-Meksiko dan perlakukan terhadap warga kulit hitam AS sama dengan yang terjadi di Palestina.
"Apakah Anda tahu apa yang saya lihat di perbatasan AS-Meksiko? Saya melihat Gaza," kata anggota kongres Rashida Tlaib, dalam pidatonya di konferensi AMP. Ia pun berharap agar warga AS mulai menyadai bahwa penindasan di Palestina berhubungan dengan yang dilakukan AS di perbatasan Meksiko.
Penyelenggara dan delegasi mengatakan bahwa kehadiran Tlaib di konvensi tersebut menandakan perubahan besar cara pandang di AS dalam membahas Palestina. Tlaib dan anggota kongres muslim lainnya, Ilhan Omar, sejauh ini telah memulai membicarakan Palestina secara terbuka. Sehingga masalah Palestina tidak lagi hanya menjadi isu pinggiran.
Optimisme akan isu Palestina dibawa capres dari Partai Demokrat disampaikan oleh Hatem Bazian, seorang dosen senior di Universitas California, Berkeley.
"Melihat calon presiden dari Demokrat, Bernie Sanders dan Julian Castro berbicara di konferensi Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA) pada bulan September lalu, menggambarkan perubahan dalam wacana Palestina di Amerika," kata Bazian di konvensi AMP.
Bernie Sanders dan Jualian Castro adalah calon presiden dari Partai Demokrat. Keduanya masih bertarung dengan sejumlah kandidat lain untuk mendapatkan tilet pencalonan presiden dari Partai Demokrat. Jika menang, meraka akan menghadapi presiden inkumben dari Partai Republik Donald Trump. Pemilihan presiden AS akan diselenggarakan pada 2020 mendatang.