REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM — Syekh Ekrima Sabri, imam di Masjid Al Aqsa mendesak warga Palestina pada Jumat (28/2/2025) untuk mengintensifkan kehadiran mereka di masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang dijajah Israel selama bulan Ramadhan meskipun ada larangan dari Israel, demikian dilaporkan Anadolu Agency.
“Bulan suci (Ramadhan) telah tiba, dan rakyat Palestina tetap teguh di tanah mereka, menolak pemindahan dan kompromi," kata Syekh Ekrima kepala Komite Tinggi Muslim di Yerusalem, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari halaman middleeastmonitor, Senin (3/3).
Syekh Ekrima mencatat, masjid tersebut masih berada di bawah pengepungan Israel. Dia menegaskan, tindakan Israel terus meningkat terhadap warga Palestina yang datang untuk beribadah di dalam masjid.
“Setiap tahun, penjajah Israel berusaha untuk mengganggu ibadah umat Islam di Al-Aqsa, dan ini merupakan pelanggaran yang jelas terhadap kebebasan beribadah,” kata Syekh Ekrima.
Pengkhotbah berusia 86 tahun itu, yang merupakan kritikus keras terhadap pendudukan Israel di wilayah Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun, mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk “menyatukan upaya” untuk melindungi Masjid Al Aqsa.
Hampir setiap tahun selama bulan Ramadhan, pihak berwenang Israel memberlakukan pembatasan terhadap warga Palestina, membatasi akses mereka ke Masjid Al Aqsa.
Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, pada Ahad mengatakan bahwa polisi tidak akan mengizinkan warga Palestina yang dibebaskan dari penjara dalam beberapa pekan terakhir untuk memasuki lokasi titik rawan selama bulan Ramadhan.
KAN mengatakan polisi akan mengerahkan 3.000 personel setiap hari di pos-pos pemeriksaan yang mengarah ke Yerusalem Timur dan Masjid Al Aqsa selama bulan puasa.
