Rabu 27 Nov 2019 20:11 WIB

Bentuk Kesederhanaan Nabi SAW: Hormati Makanan Apa Pun

Kesederhanaan Nabi SAW menjadi teladan sepanjang masa.

Aneka kuliner sate (ilustrasi)
Foto: Republika/Amin MAdani
Aneka kuliner sate (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Nabi SAW merupakan suri teladan bagi manusia (umat Islam). Dalam menjalani hidupnya, beliau sangat sederhana. Pernah sahabat Umar Ibnu Khatab RA datang menemui Nabi SAW dan sangat sedih melihat beliau tidur beralaskan tikar sehingga tanda guratan tikar berbekas di tubuh beliau.

Umar RA menawarkan permadani untuk alas tidurnya, tapi Nabi Muhammad SAW menolak. Begitu juga ketika makan, beliau memakan hidangannya hingga butir terakhir.

Baca Juga

Suatu ketika Nabi SAW datang bergilir kepada Aisyah. Beliau melihat sepotong pecahan kue lalu beliau mengambilnya, mengusapnya, dan memakannya. Kemudian, beliau bersabda, ''Berlaku baiklah kalian kepada serpihan nikmat-nikmat Allah. Jangan kalian menyia-nyiakannya. Jika ia hampir hilang dari suatu kaum, ia kembali kepada mereka.'' (HR al-Baihaqi dari Anas bin Malik).

Hadis di atas menganjurkan agar kita berlaku baik terhadap serpihan nikmat-nikmat Allah dengan cara memeliharanya dan mensyukurinya. Sebagaimana firman Allah, ''Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'' (QS Ibrahim [14]: 7).

Mensyukuri nikmat dengan cara berbuat baik kepada karib kerabat, kepada orang-orang yang membutuhkan, dan memelihara harta kekayaan untuk tidak digunakan terhadap hal-hal yang tidak ada faedahnya. 

Imam al- Ghazali berkata, ''Perkara yang sangat berat adalah menghina memuliakan, berpisah setelah bertemu, dan hilangnya nikmat dari suatu kaum lantaran mereka tidak berlaku baik terhadap serpihan nikmat kemudian mereka harapkan nikmat itu kembali kepada mereka.'' 

 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement