REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Putra Malaysia merupakan salah satu landmark Putrajaya, Malaysia. Dengan status itu, Masjid Putra Malaysia menjadi destinasi utama wisatawan ketika mengunjungi Putrajaya.
Ratusan wisatawan berkunjung ke masjid ini setiap harinya. Tak hanya kalangan Muslim, umat non-Muslim juga kerap berkunjung ke sana. Namun, masjid yang merupakan salah satu mercusuar Putrajaya ini terbilang cukup unik dalam menerima tamunya.
Seperti apa aturannya:
- Tidak setiap pengunjung dapat langsung memasuki pelataran atau bagian dalam masjid.
- Pihak pengelola masjid sengaja membuat peraturan bahwa semua pengunjung dapat menikmati keindahan kawasan Masjid Putra, tetapi harus berpakaian yang menutup aurat.
- Beberapa petugas keamanan, baik perempuan maupun laki-laki selalu siap-siaga di depan pintu gerbang dan meminta para pengunjung untuk memakai baju jubah panjang, yang telah disediakan pengelola Masjid Putra.
- Jubah tesebut tidak hanya diwajibkan bagi pengunjung non-Muslim, tetapi juga bagi pengunjung Muslim yang cara berpakaiannya dianggap kurang pantas. Misalnya, mengenakan rok mini atau busana tanpa lengan.
- Ada dua warna jubah berikut dengan kerudungnya, yakni merah muda dan biru. Jubah berwarna merah muda diperuntukkan bagi pengunjung non-Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Sedangkan jubah berwarna biru, diperuntukkan bagi pengunjung Muslim.
- Setelah bertukar baju dengan jubah panjang tersebut, para pengunjung dapat melihat-lihat keindahan kawasan Masjid Putra. Selain melihat-lihat keindahan masjid, para pengunjung Muslim bisa masuk ke dalam masjid untuk menunaikan shalat.
- Dan, pengunjung non-Muslim dilarang masuk ke dalam masjid dan hanya diizinkan masuk di halaman depan.
Advertisement