REPUBLIKA.CO.ID, BLORA – Para santri selayaknya tidak hanya pandai mengaji. Mereka juga perlu memiliki ketrampilan dalam berbisnis.
Hal itu dikemukakan Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Santripeneur Indonesia, KH Ahmad Sugeng Utomo di sela pembukaan Santriprenuer Expo 2019 di Desa Wado, Kedungtuban, Blora, Jawa Tengah, Selasa (19/11). Kegiatan yang diadakan bekerja sama dengan organisasi pemuda Desa Wado itu digelar 19-22 November 2019.
Menurut Gus Ut – panggilan akrabnya -- santri di zaman MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN harus bisa menjadi pemain dalam hal kewirausahaan sebagai upaya dedikasi santri untuk kemajuan ekonomi negeri.
Dedikasi tersebut, menurutnya, sebagai bukti bahwasanya santri juga memiliki skill dalam wirausaha. Tidak hanya melulu aktivitasnya adalah mengaji. “Santri juga harus bisa berdakwah dengan etika berdagang,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Acara expo itu dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, Selasa (22/11). Turut hadir camat, wakil Dinas Koperasi dan UKM Blora, dan tamu undangan lainnya.
Pembukaan Santripereneur Expo itu dimeriahkan dengan festival Barongan Blora dari sore sampai malam. “Kebahagiaan pun tampak dari para pengunjung yang diperkirakan sekitar 3.000 orang,” kata Gus Ut .
Ia menambahkan, acara hari kedua, rabu (20/11) diisi dengan senam bersama pada pagi hari. Kemudian, penampilan akustik dan pelayanan dari dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Blora sampai sore hari. “Malamnya dimeriahkan dengan Kesenian Reog Ponorogo yang menghibur sekitar 4.000 pengunjung,” paparnya.
Kegiatan hari ketiga, Kamis (21/11) dimulai dengan lomba mewarnai tingkat TK,PAUD,RA,KB yang diikuti kurang lebih 300 peserta dari Kabupaten Blora. Kemudian dilanjutkan dengan Dongeng Anak Soleh, dan Game Religi tingkat MI,SD, dan TPQ, sampai sore hari.
“Malamnya diisi dengan pengajian peringatan Maulid Nabi yang diisi oleh KH Saifuddin Zuhri dari Ngawen, Blora, serta dimeriahkan oleh puluhan tari sufi dan Hadroh Sholawat Kumoro suci. Masyarakat yang hadir diperkirakan sekitar 3.000 orang,” tuturnya.