REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Santripreneur Indonesia menggandeng PT Pupuk Indonesia untuk menyelenggarakan agenda Santripreneur Camp 2021 di Mojokerto pada 25-26 September 2021. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari wilayah Provinsi Jawa Timur dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Panitia menyeleksi peserta yang sudah melakukan vaksin pertama atau kedua untuk bisa mengikuti kegiatan ini. Sejatinya, panitia harus menyeleksi peserta dari sekitar 300 pendaftar menjadi 50 peserta dikarenakan masih pandemi. Santripreneur Camp sudah terlaksana sejak tahun 2019, namun PADA tahun 2020 tidak dapat terlakansa dikarenakan adanya pandemi Covid-19.
Santripreneur Camp merupakan kegiatan yang dinanti-nanti oleh para santripreneur di seluruh Indonesia setelah sebelumnya tahun 2019 sudah terlaksana di enam lokasi dengan masing-masing lokasi diikuti oleh 300 peserta.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan pandangan dasar bagi peserta tentang dunia wirausaha. Harapannya setelah mengikuti kegiatan ini, mindset peserta menjadi terbuka dan tertarik untuk terjun di dunia wirausaha,” kata KH Ahmad Sugeng Utomo atau yang akrab dipanggil Gus Ut selaku inisiator dan ketua Dewan Pembina Santripreneur Indonesia.
Ia menambahkan, dalam kegiatan ini peserta tidak hanya bersenang-senang dalam kegiatan camping, namun juga ada transfer keilmuan tentang wirausaha santripreneur. Gus Ut menegaskan, dalam pidato sambutannya bahwa mindset menjadi pengusaha harus ditanamkan sejak dini.
Bukan setelah lulus kuliah, namun harus dari sedini mungkin meskipun masih menjadi pelajar atau mahasiswa. “Tidak apa-apa kalian masih jadi pelajar atau masih kuliah, Justru itu bagus. Mental wirausaha kalian harus dibentuk sejak masih jadi pelajar, nanti setelah lulus ketika mental sudah terbentuk dan tahan banting, jalan kalian akan menjadi lebih mudah,” imbuh Gus Ut seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Gus Ut juga menambahkan bahwa santripreneur camp ini akan terus dilaksanakan di wilayah lain karena santripreneur di provinsi lain sudah menunggu kehadiran santripreneur camp. Ia mengharapkan akan muncul para santripreneur atau santri yang berwirausaha di daerah-daerah lain demi meningkatkan ekonomi nasional. “Santri harus kaya dan maju, dunia akhirat, baru seimbang,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini peserta mendapatkan beberapa materi dasar tentang bisnis dan materi menjadi seorang mentor bisnis. Selain itu ada juga kegiatan api unggun dan pensi serta senam di pagi hari. Peserta mengikuti kegiatan sangat semangat dan antusias.