REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammad Abu Zahrah dikenal sebagai seorang intelektual, pakar hukum Islam, dan penulis produktif yang unggul.Dia pernah menjabat sebagai anggota Akademi Penelitian Islam al-Azhar, Kairo, Mesir.
Abu Zahrah telah meninggalkan warisan yang mengesankan dalam bidang intelektual dan dedikasi untuk tujuan mulia. Dia adalah seorang pria yang memiliki prinsip dan bertindak atas apa yang ia ajarkan.
Ia menulis tidak kurang dari 34 buku tentang berbagai macam isu. Buku pertamanya adalah biografi Nabi SAW dan peristiwa yang terjadi selama hidupnya. Buku ini terdiri atas tiga jilid
Beberapa karya Abu Zahrah yang diterbitkan pada masa-masa awal, yaitu Tarikh al-Jadal (Sejarah Argumentasi dan Debat), Diyanat al-Qadimah (Agama-Agama Kuno), dan Muhadharat fi Nasraniyyah (Kuliah dalam Kekristenan).
Buku-buku lainnya, yaitu biografi Abu Hanifah, Malik bin Anas, Syafi'i, Ahmad bin Hanbal, Zaid bin Ali, Ali bin al-Husain Zayn al-Abidin, Ja'far as-Sadiq, Dawud al-Zahiri, Ibn Hazm, dan Ibnu Taimiyah.
Sebagian besar karya Abu Zahrah terdiri atas berbagai macam disiplin ilmu, seperti Usul al-fiqh, kontrak dan kewajiban, sekolah fikih, kejahatan dan hukuman, sumbangan keagamaan (wakaf), warisan, dan hukum internasional yang dirancang sebagai buku teks. Ia juga menulis tentang perbandingan agama, memberi fatwa dan menulis makalah penelitian untuk jurnal akademik dan media.
Pada masa akhir hidupnya, Abu Zahrah sempat menulis edisi terakhir tentang penjelasan multivolume Alquran yang masih menjadi serial di majalah Liwa al-Islam. D
ia sebelumnya telah menerbitkan sebuah buku tentang al- Mu'jizat al-Kubra Alquran (Mukjizat Alquran). Abu Zahrah sering mendapat penghargaan atas karya-karyanya. Karyanya juga terkenal di hampir seluruh negara Muslim.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
