REPUBLIKA.CO.ID, Beginiah kisah rumah sekaligus makam Nabi Muhammad SAW di Madinah. Lokasinya itu berada di dekat Masjid Nabawi. Setiap kali menunaikan ibadah haji atau umrah kaum Muslim pasti berkunjung ke sana. Lokasi atau ruang antara rumah nabi dan Masjid itulah yang disebut 'Raudah' atau Surga.
Di sana jamaah masjid Nabawi bergiliran untuk masuk dan berdoa karena Raudah sudah menjadi bagian masjid tersebut. Sedangkan lokasi makam nabi dijaga sangat ketat. Para asykar melarang jamaah berdoa dengan menghadap makam. Mereka menyuruh jamaah yang ingin berziarah ke makam tersebut berdoa dengan tetap menghadap kiblat. Tingkah laku para jamaah yang berada di dekat lokasi makam itu diawasi dengan ketat.
''Haji, Haji, kiblat,'' kata para asykar setiap melihat ada jamaah yang berdoa ke arah makam nabi. Mereka menujukan arah kiblat untuk berdoa. Jamaah di makam itu lazimnya hanya melihat makam nabi melalui lubang. Itu hanya bisa dilakukan sekilas karena antrian jamaah yang ingin berziarah sangat panjang. Kalau malam tiba lokasi dan kesempatan ziarah ke makam nabi ditiadakan.
Lalu seperti apa rumah nabi? Jawabnya, sangat sederhana. Rumahnya sangat kecil, hanya berukuran 3,4 meter saja. Bangunnya terbuat dari batu yang direkatkan dengan tanah liar. Atapnya terbuat dari pelepah kurma. Replika rumah Rasulullah kini bisa dilihat di Museum Masjid Nabawi yang ada di samping masjid tersebut. Di sana jamaah umrah atau haji bisa melihat seperti apa replika rumah tersebut.
Replika rumah nabi di museum Masjid Nabawi Madinah.
Berikut ini ada ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS) yang menyinggung soal kediaman nabi tersebut. Katanya, rumah nabi berbanding terbalik dengan rumah Firaun dan Mesir yang sangat megah karena merupakan bangunan istana. Rumah nabi sangat sederhana dan serba 'mimimalis'. berikut ini ceramah UAS soal rumah nabi tersebut.